Mending kita jadiin ini mesin cuci sebagai modal kita buat laundry; kita nggak usah laundry. Gue yakin kita bakalan sukses.
Baper Laundry adalah usaha laundry yang dibuka oleh Bambang, Alan dan Prima di rumah kos Mami Bibir. Mereka membuka laundry ini setelah mendapatkan hadiah mesin cuci dari Nancy. Usaha ini hanya bertahan dua hari karena langsung mendapat reputasi yang buruk.
Deskripsi[]
Nama[]
Nama "Baper Laundry" diberikan oleh Prima setelah "bersemadi" semalam sebelum pembukaan laundry.[1] Prima menyebut "Baper" sebagai singkatan dari "Bambang Alan Prima Elit dan Rajin". Mami Bibir tidak setuju dan menyebutnya singkatan dari "Bambang Alan Prima Emang Rusuh".[2] Ketika laundry ini pada akhirnya bangkrut, Alan menyalahkan nama "Baper" karena membuat pelanggan mereka yang hasil cuciannya buruk terbawa perasaan juga.[3]
Layanan[]
Baper Laundry menawarkan layanan mencuci yang tidak mencampur-campur pakaian milik pelanggan yang berbeda.
Untuk sistem penimbangannya, Baper Laundry mengukur berat seseorang yang mengangkat cucian dan berat orang tersebut tanpa cucian. Selisihnya adalah berat cucian tersebut.
Baper Laundry mematok harga Rp5.000 per kg, dengan bonus promo cuci 2 kg gratis 1 kg pada hari pertamanya.
Ketika masih promosi, Prima dan Alan bersedia membawa pakaian kotornya dari rumah pelanggan.
Sejarah[]
Latar belakang[]
Pada suatu hari, Bambang mendapat pekerjaan dari Hilda untuk mengurus ibunya, Nancy, yang merupakan seorang mantan petinju. Karena mengurus seorang petinju sangat melelahkan, Bambang meminta bantuan Alan. Ketika Nancy menceritakan masa lalunya sebagai petinju, Bambang dan Alan tertidur. Saat dibangunkan, minuman Alan tidak sengaja tumpah ke bajunya. Nancy menyuruh Alan mengganti bajunya dengan kaos merah muda yang Nancy punya, lalu mencuci baju yang basah dengan mesin cuci. Alan mencoba beralasan dia tidak terbiasa menggunakan mesin cuci, karena di kosnya dan Bambang memang tidak ada mesin cuci. Pada akhirnya, Alan menurut karena Nancy memaksa.[4]
Ketika masa bekerja Bambang, Alan dan Prima mengurus Nancy selesai, Hilda dan Nancy mengirimkan mesin cuci beserta surat dari Nancy. Bambang bingung bagaimana cara memakainya, jadi Alan menawarkan akan mengajarkannya apabila dibayar. Prima jadi dapat ide untuk membuka usaha laundry, mengingat di daerah sekitar belum banyak laundry apalagi yang murah.[4]
Persiapan[]
Bambang, Alan dan Prima menyiapkan uang Rp400.000 untuk modal laundry mereka. Bambang dan Alan lalu pergi berbelanja perlengkapannya sementara Prima memikirkan nama untuk laundry mereka.[5]
Hari pertama[]
Keesokan paginya, Prima sudah menemukan nama, yaitu "Baper", dan membuat plangnya. Ketika Mami Bibir memberitahunya bahwa mereka harus punya izin usaha, Prima berjanji akan melapor ke Pak RT apabila dalam satu pekan usahanya berjalan sukses.[5]
Sementara itu, Alan mendapatkan pelanggan pertama mereka, yaitu teman satu kos mereka Rio dan Topan. Karena Alan tidak menyiapkan timbangan, Alan meminjam timbangan berat badan dari Mami Bibir. Untuk mengukurnya, Bambang mengusulkan mengukur berat badan dirinya sambil memegang cucian, lalu dikurangi berat badannya tanpa cucian.[5]
Prima lalu mempromosikan Baper Laundry di jalanan dan menemukan seorang pelanggan, Irma, yang meminta bajunya Prima antarkan dari rumahnya. Alan mulai memasukkan pakaian kotor ke mesin cuci. Bambang pergi karena mau mengurus surat dari ayahnya yang rusak. Di tengah kepanikannya, Bambang membuat Alan menumpahkan terlalu banyak deterjen ke mesin cuci. Alan dan Prima kemudian menutupi busa yang berserakan dari Mami Bibir yang datang menyuruh Prima menjadi korlap nanti siang. Setelah mendengar bahwa Pipin membutuhkan uang, Alan bekerja lebih giat, menjemur pakaian yang sudah bersih dan menyetrika yang sudah kering. Bambang baru pulang ketika Alan dan Prima sedang menjemur.[5]
Karena pekerjaan sudah selesai, Bambang, Alan dan Prima pergi mempromosikan Baper Laundry di jalanan. Bambang dan Prima kemudian kembali ke laundry untuk melayani pelanggan yang datang. Alan terus mencari pelanggan sampai ke RW sebelah. Ketika Alan selesai, Baper Laundry sudah menerima banyak sekali pakaian. Prima tidak bisa membantu karena dipanggil oleh Mami Bibir. Bambang juga pergi untuk menyampaikan surat ayahnya menjelang jam tiga sore. Walaupun begitu, Alan tetap memaksakan menerima cucian baru yang harus selesai besok pagi.[5]
Pipin kasihan kepada Alan yang bekerja sendiri, jadi Pipin ikut membantu. Pipin bisa menyetrika, tetapi Pipin rupanya tidak tahu cara menggunakan mesin cuci dan memutar tombol sembarangan. Pipin lalu ingin membantu mengangkat jemuran, tetapi tepergok oleh Bibi Saodah yang menuduh Alan memanfaatkan Pipin.[5] Alan kembali bekerja sendiri sampai mengantuk dan pinggangnya sakit.[6]
Ketika Prima pulang, Alan sedang menyetrika sambil mengantuk dan tidak sengaja merusak baju Rio. Topan juga menemukan ada bajunya yang menyusut setelah dicuci di Baper Laundry. Prima terpaksa menolong Alan membayar ganti ruginya. Ketika malam tiba dan Bambang pulang, Bambang dan Alan merapikan baju yang sudah selesai dibersihkan. Prima tidak mau membantu karena baper tadi sore dia diabaikan oleh Clarabel dan sekarang Bambang dan Alan mengatakan orang yang wajahnya pas-pasan jangan mengharap bisa mendapatkan artis seperti Clarabel.[6]
Hari kedua[]
Alan meminta izin tidak bekerja karena pinggangnya sakit sekali. Bambang menerima cucian baru, tetapi timbangan Mami Bibir rusak sehingga tidak ada cara untuk menimbangnya. Alan pada akhirnya memaksakan bekerja karena masih banyak pakaian yang perlu disetrika dan dirapikan. Ketika Bambang mengembalikan pakaian Irma, ditemukan pakaian Bambang di dalamnya, membuat Irma kesal.[6]
Prima akhirnya meminta maaf kepada Bambang dan Alan karena telah menjauhi mereka. Bambang dan Alan dengan senang hati memaafkannya. Bambang menghitung penghasilan mereka yang baru Rp250.000, belum balik modal. Walaupun begitu, Bambang, Alan dan Prima tetap bertekad akan terus berjuang menjalankan Baper Laundry. Beberapa lama kemudian, Baper Laundry tidak mendapatkan pelanggan. Saodah memberi tahu mereka bahwa para pelanggan yang kesal menyebarkan pengalaman mereka ke orang-orang lain, sehingga reputasi buruk Baper Laundry tersebar.[6] Pada akhirnya, Baper Laundry berhenti beroperasi.
Referensi[]
- ↑ Episode 14 (2:45; 6:40)
- ↑ Episode 14 (9:40)
- ↑ Episode 15
- ↑ 4,0 4,1 Episode 13
- ↑ 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Episode 14
- ↑ 6,0 6,1 6,2 6,3 Episode 15
Tempat | |
---|---|
Daerah | Jakarta • Wonosari • Medan |
Hunian | Rumah kos Mami Bibir • Rumah Bambang • Rumah Mami Bibir • Rumah Nancy • Rumah Alexi |
Usaha | Warung Pipin • Seven Juice • Baper Laundry • Telur Gulung Bambang • Kantor Alexi Project • Rim Cafe |