Pasti kalian semua nungguin quote hari ini, ya? Iya, 'kan? Iya, 'kan? Iya, 'kan?
Alexi ke penonton, Episode 49
Serial drama-komedi situasi Mimpi Metropolitan selalu mengakhiri setiap episodenya dengan sebuah kutipan yang dibacakan oleh karakternya. Kutipan tersebut biasanya berhubungan dengan kejadian yang dialami karakter tersebut pada episodenya, khususnya yang terjadi pada akhir episode.
Kutipan[]
Ibu kota kadang memang menakutkan. Tapi percayalah kawan, ibu kos yang sedang marah, jauh lebih menakutkan dari ibu kota.
Teman yang baik tidak akan membiarkanmu melakukan hal-hal bodoh sendirian. Kalau teman satu kos yang baik, pastinya tidak akan membiarkanmu membayar kos sendirian.
Kurban yang paling berat adalah kurban perasaan. Cukup hewan saja yang dikurbankan, bukan perasaan.
Kamu nggak akan pernah tahu, teman yang pernah berjanji tidak akan saling menikung gebetan, belum tentu juga dia tidak akan menikung duit kos-kosan.
Setan, setan apa yang paling seram? SETANdar hidup di Jakarta yang makin hari makin tinggi dan biking ngos-ngosan cari rejeki.
Semua masalah pasti akan berlalu, iya berganti dengan masalah yang baru.
Namanya hidup itu banyak rintangan. Kalau banyak rantangan, itu namanya catering.
Potong bebek angsa masak di kuali, berteman belum lama tapi udah akrab kali. Susah senang bersama, inilah baru sahabat sejati!
Setelah hujan badai biasanya akan ada pelangi, tapi kalo nggak ada pelangi, ya jangan pelanga pelongo nyariin, karena yang penting, matahari muncul dan bersinar lagi.
Warna warni kehidupan itu kayak cat tembok, apapun warnanya mau hijau, kuning atau kelabu, dinikmatin aja, asal kita gak ganggu tembok orang dan gak punya muka tembok yang mengganggu hidup orang lain, itu lebih bagus.
Nggak selamanya setiap peluang bakal berujung cemerlang, ada kalanya malah jadi mengundang malang. Tapi jangan khawatir kawan, selalu ada kesempatan untuk gratisan.
Menolong dan berbuat kebaikan itu seharusnya ndak ngarepin kembalian. Tapi kalo yang ditolong ngasih kembalian sekalian lebihan, ya emang udah rezeki dari Tuhan.
Katanya orang baik pasti akan ketemu dengan orang baik pula. Jadi, yang penting, baik aja dulu. Nah, kalo orang ganteng, pasti ketemu sama orang cakep. Buktinya, saya ke Jakarta langsung ketemu sama Melani, hehehe.
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Pantes aja gak laku-laku, gebetan aja ditikung teman. Begitu banyak makanan di Indonesia, kenapa gebetan gue juga yang diembat, man?
Tidak ada usaha yang sia-sia. Yang sia-sia itu cuma cinta yang tak pernah tersampaikan.
Sahabat itu kalau ada di depan mata kadang pengen ditampar, tapi ketika dia nggak ada, kamu merasa seolah ada bagian dari dirimu yang diembat.
Bapakku bilang, selalu sedia payung sebelum hujan... Tapi aku ingin bilang: "Hei kamu, ga maukah sedia aku sebelum hujan?" Ya, siapa tau butuh buat angkat jemuran...
Jomblo memang mengenaskan. Tapi percaya deh sob, lebih mengenaskan lagi diuber-uber suruh nikahin anak orang.
Mas Alan bilang: "Diet ngilangin lemak itu berat." Tapi kayaknya nggak seberat ngilangin si dia dari pikiran saya.
Menurut ilmu fisika, tekanan berbanding lurus dengan gaya, jadi kalo ngerasa hidup kau penuh tekanan, mungkin karena kau kebanyakan gaya.
Jika bohong adalah pekerjaan, pasti saya bisa cepet kaya, tapi kata bapak saya, bakalan gak berkah dan bertahan lama. Jadi... haruskan kulari ke hutan, belok ke pantai lalu berenang bersama lumba-lumba?
Seseram-seramnya suara ketawa si mbak baju putih, lebih seram lagi kalau ditinggalin si dia pas kita lagi sayang-sayangnya.
Apalah arti bergandengan tangan. Jika hati saja masih belum sejalan. Apalah arti 200 ribu. Dibanding kepercayaan sahabatmu.
Sahabat sejati itu mirip pipis di celana. Semua orang bisa melihat, tapi cuma kita yang bisa merasakan berbagai perasaan didalamnya. Kadang hangat, kadang malu-maluin dan kadang juga ngeselin.
Jangan malu minta maaf kalau memang kau salah. Malu itu kalau kau tak punya duit tapi gayamu selangit.
Dalam hidup ini kita harus punya kawan dan saling tolong menolong. Karena kita ini makhluk sosial. Ya kadang untung, kadang sial.
Cinta itu ibarat medan perang, butuh perjuangan dan pengorbanan. Hanya para pahlawan hati sejati yang bisa mengibarkan bendera kemenangan.
Hidup di Jakarta itu seperti masuk ke rumah hantu. Meski sudah menyiapkan mental dan segala hal, selalu saja ada sesuatu yang tak terduga muncul tiba-tiba. Bikin hati merana.
Mungkin begini rasanya luka tapi nggak berdarah. Dada sesak, perut mules, badan lemas, sampai kita nggak bisa lagi bedain, ini patah hati atau kena diare.
Seberat apapun masalah lo, jangan ditimbang! Gak akan laku sob! Asikin aja!
Ternyata benar kata orang, kemarau setahun bisa dihapus oleh hujan sehari. Impian bertahun-tahun, bisa rusak gara-gara masalah dan keegoisan sendiri. Camkan itu kisanak!!
Orang pintar sering kalah sama orang beruntung, orang beruntung sering kalah sama orang ganteng. Nah, orang ganteng yang beruntung itu yang paling harus dihindari sama orang pas-pasan kayak kita.
Kata mamakku, nama adalah doa. Tapi... haruskan kuganti namaku menjadi Amin, agar selalu kau sebut namaku di tiap doamu?
Di Jakarta ini, tak ada lagi sumur di ladang untuk ku menumpang mandi. Dan saat ini ku sadari, tak ada rahasia yang abadi, kecuali yang dibawa mati.
Kalau mencintaimu adalah suatu kesalahan sampai membuat saya selalu terjatuh. Biar saja. Saya rela kok salah dan jatuh terus.
Mendung belum tentu hujan, dan pedekate belum tentu jadian. Tapi yang saya harapkan, ketika mendung langsung turun hujan. Karena ketika pedekate, saya berharap kita bisa jadian lalu langsung ke pelaminan.
Perempuan datang atas nama Melani. Dia senang membuat diri ini bermimpi dengan tinggi. Lalu dengan tega dia hempaskan lagi. Ada apa dengan Melani? Sungguh hati ini tak mengerti.
Kata suami ibu saya, belajarlah dari bulu ketiak, walaupun selalu terhimpit, ia akan tetap tumbuh dan tegar bertahan.
Kata namboruku, menggapai mimpi yang tinggi itu butuh pijakan yang kuat untuk melompat. Pantang menyerah dan selalu berdoa adalah salah dua pijakannya. Nah, salah tiganya, ya cinta di hati.
Cuaca yang berubah-ubah saja bisa bikin sakit. Apalagi sikap kamu yang kadang panas, kadang dingin. Rasanya kayak dimainin.
Di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan, jika kita digariskan bertemu dengan seseorang, itu memang sudah takdir. Kalau belum takdirnya, coba aja digaris sendiri, yang lurus tapi!
Saya menjauh, bukan karena tak lagi butuh, mungkin dengan sesekali ditinggalkan, kamu tahu seperti apa rasanya kesepian.
Sejak sore ini, saya akhirnya tahu, wanita menangis bukan karena mereka lemah. Tapi karena mereka tidak menemukan kata yang tepat, untuk mengungkapkan perasaan mereka.
Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa, dan selalu ada jalan bagi mereka yang terus berusaha. Meskipun kadang jalan itu tak selamanya mulus. Kalo terlalu mulus cek dulu, jangan-jangan abis operasi plastik tuh jalan.
Dear jantung, aku tahu akhir-akhir ini kamu sering deg-degan, tapi kenapa malam ini iramamu semakin tidak karuan.
Saya tahu, di mata kamu yang cantik itu, saya seperti butiran deterjen anti noda, sekali kucek langsung hilang. Tapi tolong, makai deterjennya jangan berlebihan. Soalnya perih kalau kena mata.
Setiap manusia mungkin akan melakukan hal yang spontan, sekali dalam seumur hidupnya. Dan gak sempet mikir lagi apa yang akan terjadi berikutnya, yang penting hati jadi lega, dan otak gak jadi gila. Ya nggak?
Yang namanya hidup itu pasti banyak cobaan. Kalo banyak yang cobain, itu namanya gado-gado Pipin.
Semua orang emang paling demen di kasih kejutan. Tapi kalau kejutannya ngerusak nama baik begini, yang ada cuma bikin kepala panas dingin, hati cenat-cenut, sama ginjal deg-deg serrr.
Mencintai kamu itu ibarat minum kopi panas, pengennya diseruput pelan-pelan biar awet, tapi dunia sepertinya tidak mengizinkan itu. Jadi saya akan berusaha selalu menahan panasnya. Melepuh lidah dan hati pun tak mengapa.
Cinta itu membahagiakan dan menguatkan. Namun cinta juga menyedihkan dan melemahkan. Tapi itu udah satu paket, kita gak bisa milih.
Menyampaikan amanah bapak yang telah lama diperjuangkan itu ternyata rasanya seperti habis menaklukkan dunia. Bahagianya tidak bisa dilukiskan, sampai bingung mau pakai warna apa untuk melukisnya.
Iiih... Gandengan tangan itu belum tentu jadian kan? Tapi katanya kalau udah gandengan tangan biasanya hatinya juga ikut gandengan. Eh bener gak ya? Ya gitu deh, yang jelas Pipin bingung sama apa yang Pipin lihat sekarang.
Saya cuma ingin bilang, masuk angin itu gak enak, apalagi masuk dalam kehidupan orang yang sudah berpasangan. Ingin rasanya ngerok mukanya biar anginnya keluar.
Sepertinya saya salah terus di mata kamu. Kalau begitu, besok saya pindah saja lah ke hidungmu. Asal hidung kamu lagi nggak flu.
Aku bisa sabar menanti pembangunan di Indonesia. Aku bisa sabar menanti kesuksesanku sendiri, tapi untuk menahan ungkapan cinta kepadamu, aku tak sanggup bersabar lagi. Ibarat film India, hujan sikit, langsung pengen joget keliling pohon.
Kita hidup di jaman, pas lagi salah langsung dimarahin dan dimaki, kalau pas lagi benar, dibilangnya tumben.
Kata orang kunci kesuksesan itu usaha, berdoa, dan pasrah. Kali ini gue belum sempat usaha belum juga berdoa, tapi gue udah harus pasrah. Pasrah dimaki habis-habisan dan kayanya bakal ditendang dari kosan.
Pria datang atas nama Bambang. Dia senang sekali membuat hati ini terbang melayang. Kemudian menjadi bimbang. Ada apa dengan Bambang? Sungguh hati ini bingung bukan kepalang.
Akan selalu ada masa, di mana keluar dari kosan tercinta adalah langkah terberat bagi anak rantau di kota metropolitan ini. Tapi itu tetap harus kita lakukan, demi mimpi dan tantangan baru yang lebih baik.
Sehebat-hebatnya seorang anak menyimpan rahasia hati, akan kalah dengan hati seorang ibu. Karena ibu selalu punya insting yang kuat dan solusi yang hebat saat anaknya memiliki masalah.
Berantem sama pacar bikin hati terluka. Dipecat dari pekerjaan juga bikin hati serasa tertusuk. Lha kalo dipecat setelah berantem sama pacar, kebayang nggak rasanya? Seperti luka yang lalu ditusuk-tusuk.
Aku selalu rela menolong kau Pin, walau hati ini sedang remuk seperti mie instan yang diremas. Tapi, janganlah kau buat aku seperti fans, dan kau idolanya. Yang selalu kau jaga agar aku tak pergi ke mana-mana. Tapi hanya sebatas itu saja. Tak ada ujungnya.
Katanya hidup itu seperti dispenser, kadang panas kadang dingin, tercampur pun dia menjadi hangat. Tapi kenapa kalau bahagia dan sedih tercampur, rasanya kok ya wis blenger.
Aku sering dengar ada yang bilang, orang jelek kalah sama orang ganteng, yang ganteng kalah sama yang beruntung, tapi ternyata beruntung ada kadaluarsanya. Yang akan menang adalah orang yang paling keras berusaha. Dan akan kupastikan, itu aku orangnya Pin.
Teruntuk kamu yang saat ini selalu menjadi butiran rindu di setiap detik waktuku.
Terima kasih karena sudah menjadi bagian hidupku, menjadi atap yang selalu menaungi jutaan mimpi-mimpiku.
Konteks[]
- ↑ Prima, Bambang dan Alan baru saja merusak tas Mami Bibir, ibu kos mereka.
- ↑ Alan meminta Bambang membayar patungan untuk kos lebih besar dari yang seharusnya. Bambang, dalam keadaan mengigau, menyetujuinya.
- ↑ Bambang marah kepada Alan setelah mengetahui patungan yang dia bayar untuk kos lebih besar dari yang seharusnya.
- ↑ Alan, Bambang dan Prima sedang syuting menjadi hantu dan mengira Pak Heri adalah hantu sungguhan.
- ↑ Bambang, Alan dan Prima baru saja melunasi utang mereka ke Mami Bibir, lalu pada malam harinya berutang lagi ke orang yang jaketnya mereka rusak.
- ↑ Bambang menghadapi banyak rintangan dalam episode ini, berakhir dengan kotaknya yang berisi foto Maudy Koesnaedi dipakai Pipin untuk wadah kerupuk.
- ↑ Setelah seharian merajuk, Bambang memaafkan dan meneguhkan kembali persahabatannya dengan Alan dan Prima.
- ↑ Setelah dimarahi Melani karena membuat ibunya ikut demo sehari sebelumnya, Bambang menerima permintaan maaf dari Melani dan dapat kesempatan mengantarkan ibunya Melani sekali lagi.
- ↑ Pada episode ini, Mami Bibir menyuruh Bambang, Alan dan Prima mengecat tembok rumahnya.
- ↑ Pada peresmian warung Pipin, gorengannya dijual gratis.
- ↑ Ketika anak Kakek Lukman memberikan uang sebagai balasan telah menjaga Lukman, Bambang menolaknya. Namun, ketika Prima menerima uang tersebut, Bambang baru meminta uang yang Prima pegang.
- ↑ Prima cemburu karena Clarabel yang dia sukai lebih tertarik kepada Bambang.
- ↑ Usaha Baper Laundry yang dijalankan Bambang, Alan dan Prima rugi dan tidak akan dapat pelanggan lagi.
- ↑ Bambang, Melani, Pipin, Prima dan Mami Bibir pulang dari Taman Mini dan baru teringat kalau Alan masih ada di sana.
- ↑ Prima menerima tawaran dibayar untuk menjadi pacar seorang wisudawati. Namun, orang tersebut malah meminta Prima menikahinya, sampai mendatangi rumah kosnya.
- ↑ Alan pingsan ketika olah raga untuk mengurangi berat badannya.
- ↑ Prima membeli banyak baju agar Bambang bisa tampil bergaya dan terkenal, tetapi tidak mampu membayarnya sehingga harus ditalangi oleh Mami Bibir.
- ↑ Bambang sedang merenungi tentang bagiamana dia terpaksa berpura-pura menyukai masakan Chef MSG ketika menjadi tamu di Outdoor Chef.
- ↑ Di sepanjang episode, terdengar suara kuntilanak di rumah Mami Bibir yang membuat para penghuni kosan takut masuk ke sana.
- ↑ Prima menyebarkan foto Alexi bersama Melani kepada jurnalis penggosip untuk mendapatkan 200 ribu rupiah. Untuk membasmi gosip tersebut, Melani berpura-pura berpacaran dengan Bambang, sampai menggandeng tangannya.
- ↑ Alan dan Prima marah kepada Bambang karena menggunakan uangnya untuk membeli stiker Maudy Koesnaedi ketika Alan sedang butuh uang, tanpa mengetahui bahwa Bambang disuruh oleh ayahnya.
- ↑ Alan dan Prima meminta maaf kepada Bambang karena berburuk sangka tentang stiker yang dia beli dan karena telah menuduhnya banyak gaya.
- ↑ Setelah beberapa kendala, lamaran Reno kepada Dita pada akhirnya berhasil dilaksanakan.
- ↑ Bambang kesal Alexi tiba-tiba datang untuk ikut mengekos di rumah kos Mami Bibir.
- ↑ Bambang cemburu melihat Alexi memegang Melani yang hampir jatuh.
- ↑ Walaupun pesta kedua mereka gagal dan mereka berhenti menjadi party planner, Bambang, Alan dan Prima tetap bisa bahagia menikmati kue yang Pipin buatkan khusus untuk mereka.
- ↑ Prima iri dengan perlakuan enak yang diterima Juna sampai terbawa perasaan ketika menjadi koordinator lapangan. Sebagai hukuman karena tidak bisa menjadi korlap yang baik, Mami Bibir memecat Prima.
- ↑ Juna (orang ganteng) memenangkan undian berhadiah televisi dari dagangan yang Prima (orang pas-pasan) jual.
- ↑ Juna, Prima, Bambang dan Alan mengobrol tentang pengaruh nama terhadap kesialan.
- ↑ Rahasia Alan, yaitu bahwa dia selama ini memakai rambut palsu, terungkap di hadapan para penghuni kosan.
- ↑ Bambang mencoba menyelamatkan Melani yang dia cintai dari terbentur properti, tetapi Melani mampu menghindarinya sendiri dan malah Bambang yang terbentur sampai pingsan.
- ↑ Pada hari yang disertai hujan deras, Bambang bersiap mengungkapkan perasaannya kepada Melani.
- ↑ Belum selesai sakit hati karena ditolak oleh Melani, Bambang cemburu melihat Juna memapah Melani yang kakinya terluka.
- ↑ Bambang dan Alan akan menjalani latihan fisik yang berat dalam rangka melamar menjadi hansip.
- ↑ Mami Bibir menggelar pengajian untuk mendoakan para penghuni kosan. Setelah pengajian selesai, Alan diberi tahu bahwa dia telah ditetapkan sebagai hansip.
- ↑ Bambang cemburu mendengar Alexi mengajak Melani mengobrol di tengah-tengah telepon Bambang dan Melani.
- ↑ Saat makan di restoran, Mami Bibir bertemu dengan seorang pria yang miripnya sama persis dengan mendiang suaminya.
- ↑ Bambang semakin judes kepada Melani setelah melihat Melani senang kepada bunga yang Alexi berikan (sebenarnya hadiah yang mereka siapkan untuk Mami Bibir).
- ↑ Melani tidak lagi tahan dengan sikap baper Bambang sampai Melani menangis di depan Bambang.
- ↑ Walaupun Melani belum menyadarinya, jantung Melani berdebar-debar karena sedang senang bersama Bambang.
- ↑ Bambang khawatir Melani akan menerima ajakan untuk pacaran dari Juna.
- ↑ Begitu menyadari bahwa dirinya menyukai Bambang, Melani langsung mengungkapkan perasaannya pada saat itu juga.
- ↑ Pipin tanpa sengaja merusak laptop Topan ketika Alan ingin memakainya.
- ↑ Orang yang mencuri ponsel Akbar mengaku sebagai ekstras dari Bibir Agency.
- ↑ Bambang akhirnya memenuhi permintaan ayahnya untuk menyampaikan pesannya kepada Maudy Koesnaedi.
- ↑ Pipin melihat Bambang dan Melani (yang sedang berpacaran secara diam-diam) sedang berjalan berdua sambil bergandengan tangan.
- ↑ Setelah mengetahui bahwa Bambang dan Melani sedang berpacaran, Alexi mengajak Melani bekerja di kantor barunya.
- ↑ Bambang membelikan Melani tas baru karena resleting tas lamanya rusak, tetapi Melani malah memarahinya karena membeli barang yang tidak diperlukan.
- ↑ Setelah merasakan kebaikan Pipin kepadanya akhir-akhir ini, Alan memutuskan untuk mengajak Pipin pacaran malam itu juga.
- ↑ Bambang dimarahi oleh ibu-ibu karena terlalu banyak menggunakan micin di dagangannya sehingga anak-anak mereka menjadi banyak gaya.
- ↑ Prima mengirim pesan ke Bambang di mana dia menyebut Mami Bibir seekor "singa betina", tetapi pesannya malah terkirim ke ponsel Mami Bibir.
- ↑ Melani bingung mengapa Bambang tidak memberi tahu bahwa Bambang sekarang bekerja di Rim Cafe dan mengapa Bambang pulang dari Rim Cafe tanpa berpamitan.
- ↑ Karena mendapat pekerjaan yang memaksanya berkeliling Indonesia, Prima meninggalkan rumah kos Mami Bibir.
- ↑ Ibunya Melani menengahi pertengkaran antara Bambang dan Melani sehingga mereka bisa berbaikan lagi.
- ↑ Bambang bertengkar dengan Melani di depan Rim Cafe. Bosnya Bambang melihatnya dan memecat Bambang pada saat itu juga karena bertengkar dengan pelanggan.
- ↑ Pipin menelepon Alan untuk meminta bantuannya. Alan sedang cemburu melihat Pipin peduli kepada Bambang.
- ↑ Pipin diberi tahu bahwa dirinya memenangkan undian dua miliar rupiah. Pada saat dan di tempat yang sama, Bambang mendapat kabar bahwa ayahnya masuk rumah sakit.
- ↑ Dibacakan pada adegan perpisahan Alan dengan Pipin.
- ↑ Kutipan terakhir seri. Pada akhir seri, Bambang dan Melani sedang berhubungan jarak jauh.
Musik[]
- Daftar ini belum lengkap (musik untuk episode 60 belum ditemukan). Anda bisa membantu melengkapinya dengan menekan tombol "Sunting" (ikon pensil).
Berikut adalah daftar lagu latar yang digunakan untuk masing-masing kutipan:
Lagu | Artis | Episode |
---|---|---|
Lagu tema instrumental | 1, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 19, 20 | |
"Run Ethan Run!" | Sam Cardon | 2, 25 |
"Just A Matter of Fact" | Pat Irwin | 3 |
"Plastic Jive" | Timothy Oliver | 5, 26 |
"Oh Vienna" | Claudio Ahlers, Paul Rawson | 6, 12, 18 |
"The Abbey" | Alexander Rudd | 14 |
"Young Love" | Elizabeth Levine | 15 |
"Returning Home" | Michael Price, Nicholas Jonathan Hill | 17, 41 |
"Sentimental Love Affair" | Michael Beckmann | 21 |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | 22, 24, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 39, 40, 43, 44, 46, 49, 50, 52, 55, 57, 63 |
"Say Yes Already" | Gabriel Candiani, Callie Morgan Hopper | 23 |
"Amazing Nature" | Richard Neale | 27, 45, 56 |
"It's Hard to Say Goodbye" | Michael Ortega | 29 |
"Everything's Going My Way" | Dominic Lewis | 30 |
"태극기 휘날리며 에필로그" (Taegukgi The Brotherhood of War Epilogue) | Lee Dong June | 36 |
"The Parade" | Benjamin Olszewski, David Sobol | 38 |
"Sanctuary" | Warner/Chappell Productions | 42 |
"A Moment to Remember (Humming Version)" | Minsul | 47 |
"Gentle Persuasion" | Keith Beauvais | 48 |
"Industry of Sorrow" | VHPR | 51, 58, 62 |
"Conflicting Emotions" | Simon May, Simon Donald Lockyer | 53, 64 |
"Searching for Clues" | Colleen Sharmat Warner/Chappell Productions |
54 |
"Hope" | Mark Moore | 59 |
"Coming Home" | Peter Jeremias | 61 |
"Bridge of Humanity" | RIOPY | 65 (Alan) |
"Cumulus Convection" | Adam Paul Courtenay Burns, Jez Burns, Christopher Mark Salt | 65 (Bambang dan Melani) |
Trivia[]
- Bambang adalah karakter yang paling banyak membacakan kutipan akhir dengan 31 kutipan, diikuti oleh Alan dengan 17 kutipan, Prima dengan 12 kutipan, Melani dengan 5 kutipan, dan Mami Bibir dan Pipin masing-masing dengan 1 kutipan.
- Episode 65 punya dua kutipan.
- Episode 21 punya adegan setelah kutipan dibacakan.
- Episode 65 punya kutipan yang dibacakan oleh dua orang.
- Kuitpan episode 34 dan Alan di episode 65 mengacu pada dua ungkapan yang serupa.
- Kutipan episode 37 dan 59 mengacu pada puisi "Ada Apa dengan Cinta?"
Referensi[]
Mimpi Metropolitan | ||
---|---|---|
NET. • Limelight Pictures | ||
Seri | Isi | Episode (Kutipan) • Musik (Lagu tema • Musik latar) |
Di Balik Layar | Pemeran • Kru • Lokasi syuting | |
Cerita | Lini masa • Karakter • Tempat • Media dalam seri |