Mimpi Metropolitan Wiki
Mimpi Metropolitan Wiki
Advertisement

Ibu kota kadang memang menakutkan. Tapi percayalah kawan, ibu kos yang sedang marah, jauh lebih menakutkan dari ibu kota.

Episode pertama seri Mimpi Metropolitan berjudul "Mengejar Mimpi di Kota Metropolitan" (di YouTube) atau "Mimpi Metropolitan" (di Zulu.id dan NETVERSE). Episode ini pertama ditayangkan pada 20 Agustus 2018. Pada episode ini, Bambang pertama kali datang ke Jakarta dan bertemu Alan yang menjadi teman sekamarnya. Sementara itu, Mami Bibir sedang memerlukan banyak pemeran figuran untuk syuting adegan tawuran.

Sinopsis[]

Diperkenalkan tiga orang pemuda: Bambang, seorang pendatang baru dari kampung; Alan, seorang penjual DVD bajakan; dan Prima, seorang pemeran ekstras di sinetron. Baru sampai di Jakarta, Bambang didatangi oleh dua orang preman dan, pada saat yang sama, Alan didatangi oleh dua orang polisi dari Satpol PP. Bambang dan Alan dikejar dan tanpa sengaja bertemu karena bersembunyi di bus yang sama. Sementara itu, Prima gagal syuting adegan dua kali sehingga digantikan perannya dan dimarahi oleh atasannya di agensi, Mami Bibir. Mami Bibir kemudian diminta menyiapkan 30 orang ekstras untuk adegan tawuran.

Setelah berkenalan, Alan mengajak Bambang tinggal di kos tempat tinggalnya dan menjadi teman sekamarnya. Di perjalanan ke kos, mereka bertemu Melani yang sedang berangkat kerja ke Hits TV. Bambang langsung jatuh hati kepada Melani dan berkenalan dengannya. Bambang dan Alan lalu sampai di kosan dan dari foto-foto di kamar Alan terungkap bahwa Alan adalah penggemar Ariel Noah. Pada saat yang sama, Prima pulang ke kosan dan meminta mi rebus dari Alan untuk menghangatkan diri. Prima juga berkenalan dengan Bambang dan mengingatkan Bambang dan Alan untuk melapor dulu ke Mami Bibir, ibu kos mereka. Sementara itu di kantor Hits TV, Melani memperkenalkan diri sebagai kreatif baru Alexi Show kepada hos acara, Alexi, yang langsung menggoda Melani.

Saat makan mi rebus bersama. Bambang bertanya bagaimana cerita Alan ketika pertama kali ke Jakarta. Alan menceritakan bagaimana pada satu tahun yang lalu, ia berpisah dengan keluarganya di Medan membawa bekal lima juta rupiah, tetapi tiga juta dari itu habis diberikan kepada calo tiket konser Noah di Jakarta. Bambang lalu bertanya mengapa Prima yang berasal dari Surabaya bicaranya tidak medok. Prima menjelaskan bahwa itu karena dirinya mudah beradaptasi dan sudah tinggal di Jakarta sejak SMA, kira-kira 5 tahun yang lalu. Prima lalu bertanya mengapa Bambang datang ke Jakarta. Bambang mengatakan bahwa dirinya datang ke Jakarta untuk kuliah dan bertemu dengan "Mbak Zaenab", tanpa menjelaskan siapa Zaenab yang dirinya maksud. Saat waktunya tidur, Bambang membuka kotak yang dia bawa dari kampung yang berisi surat dari ayahnya untuk Maudy Koesnaedi (pemeran Zaenab di Si Doel Anak Sekolahan, sinetron favorit ayahnya dan Bambang sejak Bambang kecil).

Pada pagi harinya, Alan sedang berjalan pulang setelah membeli sarapan untuk Bambang sambil menelepon Mami Bibir untuk melaporkan kedatangan Bambang. Tiba-tiba, Alan tersenggol oleh Pipin sampai ponselnya jatuh. Karena terpesona dengan Pipin, Alan langsung memaafkannya dan menunjukkannya jalan ke alamat yang dia cari. Ketika Bambang dan Prima melihat Alan sedang kasmaran, Alan menceritakan bahwa dia sedang suka kepada Pipin, keponakan Bibi Saodah yang baru pindah ke Jakarta. Agar tidak terjadi pertengkaran antara mereka bertiga, Prima, Alan, dan Bambang membuat perjanjian untuk tidak menyukai perempuan yang sama. Prima lalu meminta sarapan dari Alan. Alan memberikannya dengan syarat dipinjamkan motor.

Di lokasi syuting, Mami Bibir menyuruh Prima untuk datang lagi besok karena dia masih perlu 20 ekstras untuk adegan tawuran. Sementara itu, Alan membawa Bambang naik motor untuk mengantarkannya membeli brosur kuliah sekalian membawanya jalan-jalan keliling Jakarta. Namun, di tengah jalan, polisi menilang mereka dan STNK Prima karena lampu motornya mati. Setelah diberi tahu pada malamnya, Prima menyuruh Bambang dan Alan besok ikut dengannya ke lokasi syuting agar impas.

Keesokan paginya di lokasi syuting, Bambang, Alan dan Prima bertemu dengan Mami Bibir. Bambang dengan sikap polosnya tanpa sengaja menghina Mami Bibir dan ketika meminta maaf malah tanpa sengaja mencederai muka Mami Bibir. Prima meminta Mami Bibir memaklumi sikap norak Bambang sambil mengompres muka Mami Bibir. Karena ditelepon, Mami Bibir pergi dan menitipkan tasnya kepada Prima. Prima lalu menitipkan tasnya ke Alan karena dia mau ke toilet. Alan lalu menitipkan tasnya ke Bambang sementara dia mengambil jatah nasi kotaknya.

Setelah itu, seorang kru menawarkan kopi, jadi Bambang mengambilnya, tetapi Prima dan Alan datang dan memarahinya. Prima menjelaskan bahwa kopi itu ditawarkan untuk pemain dan kru, bukan ekstras. Alan menyuruh Bambang cepat-cepat meminumnya sebelum ketahuan Mami Bibir, tetapi karena kopinya masih panas, Bambang memuncratkannya sampai kopinya tumpah ke tas Mami Bibir. Bambang, Alan, dan Prima mencoba membersihkannya dengan mencucinya di westafel dan menyetrikanya. Celakanya, Alan menekan setrikaannya terlalu lama sehingga tasnya berlubang. Prima, Bambang, dan Alan mencoba keluar diam-diam, tetapi mereka langsung bertemu dengan Mami Bibir yang meminta tasnya dikembalikan.

Sekuens kredit[]

Behind the scene adegan-adegan:

  • Rifat menyebut "Bambang" bukannya "bimbang" di adegan Alan menyanyi lagu "Tak Bisakah".
  • TJ kesulitan mengatakan "lihat Prima" di adegan Mami bertanya ke Nita.
  • Rifat menggunakan kata "kamu" bukannya "kau" di adegan Alan bertanya mengapa Prima membawa setrika bukannnya pengering rambut.
  • Adegan Bambang, Prima dan Alan berkumpul setelah Alan pulang membeli nasi uduk.
  • Setelah adegan Bambang melukai muka Mami Bibir.

Karakter[]

Kredit[]

Lain-lain[]

  • Sopir bus (debut)
  • Orang yang Alan tawari DVD (debut)
  • Sutradara (debut)
  • Dua preman (debut)
  • Dua polisi (debut)
  • Tukang bakso (debut)
  • Alexi (debut)
  • Keluarga Alan (kilas balik; debut)
  • Penipu Alan (kilas balik; debut)
  • Slamet (kilas balik; debut)
  • Polisi yang menilang Alan (debut)
  • Nita (debut)

Musik[]

Lagu latar[]

Lagu Artis Adegan
Lagu tema instrumental Narasi pembuka; perkenalan Bambang
"Spring Sprung" Pat Bergeson, Scott Dente, Ken Lewis, Bill Whittington Kartu judul
"Surf Shack" Jason Glover, Dominic Glover, Gary Crockett Bambang dikejar preman; Alan dikejar polisi
"Oh Dear" Robert Foster Bambang dan Alan berjalan saling membelakangi di dalam bus dan bertemu untuk pertama kalinya
"Don't Get Mad" Paul Pritchard Mami Bibir memarahi Prima karena gagal syuting
"Kooky Wooky (Stem 3)" Timothy Oliver Bambang dan Alan menyembunyikan muka mereka dari polisi menggunakan barang-barang kakek dan nenek
"Happy Walrus" Andrew Kaiser, David Vanacore Bambang bertanya apakah dia benar-benar boleh mengekos bersama Alan; Bambang dan Alan berjalan melewati anak-anak
"Whitewallin' Car Bath" Chris Donohue, Kenneth Lewis, Scott Dente, Bill Whittington Transisi setelah Bambang memeluk Alan
"Burlesque" Pure Energy Crew Bambang pertama kali melihat Melani
"Spring Sprung" Pat Bergeson, Scott Dente, Ken Lewis, Bill Whittington Bambang dan Alan sampai di kos
"Spring Sprung" Pat Bergeson, Scott Dente, Ken Lewis, Bill Whittington Sebelum dan setelah iklan pertama
"Oh Dear" Robert Foster Alan bertemu calo tiket
"Spring Sprung" Pat Bergeson, Scott Dente, Ken Lewis, Bill Whittington Sebelum dan setelah iklan kedua
"It's Hard to Say Goodbye" Michael Ortega Bambang mengingat saat ayahnya menulis surat untuk Mbak Zaenab
"Sneaky Footsteps" David Vanacore, Matt Koskenmaki Kotaknya Bambang jatuh, membuat Alan kaget
"Under the Table (b)" Danny Fromajio, Peter Hajioff Alan pertama bertemu Pipin
"Spring Sprung" Pat Bergeson, Scott Dente, Ken Lewis, Bill Whittington Sebelum dan setelah iklan ketiga
"Sneaky Footsteps" David Vanacore, Matt Koskenmaki Bambang, Alan dan Prima berjanji tidak akan suka ke perempuan yang sama
"Salami Dreamers" Hugh Davies, Christopher Lewis Transisi setelah Alan meminta Prima meminjamkan motornya
"In Style" Jason McCadden, Ariana McCadden, Ross Ridge Alan mengantarkan Bambang naik motor
"Spring Sprung" Pat Bergeson, Scott Dente, Ken Lewis, Bill Whittington Transisi dari malam ke pagi hari
"Gunning for Glory" Ashley Clark Slow-motion Mami Bibir
"Spring Sprung" Pat Bergeson, Scott Dente, Ken Lewis, Bill Whittington Sebelum dan setelah iklan keempat
"Summer Rain" Mike Reed, Tony Lewis Bambang dan Alan mencuci tas Mami Bibir; Prima datang membawa setrika
"Hide and Seek" David Vanacore, Matt Koskenmaki Prima, Bambang dan Alan diam-diam keluar dari tempat berwestafel dan mencoba menghindari Mami Bibir
"Suicide Apparatus" VHPR Mami Bibir meminta Prima mengembalikan tasnya
Lagu tema instrumental Kutipan akhir; kredit penutup

Lain-lain[]

Lagu Artis Keterangan
"Tak Bisakah" Peterpan Dinyanyikan Alan untuk menunjukkan kemiripannya dengan Ariel Noah kepada Bambang
"Mungkin Nanti" Peterpan Dinyanyikan Alan saat sampai di kosan setelah membeli nasi uduk

Trivia[]

  • Nama sutradara di clipboard Iwan Cepet. Iwan Cepet adalah pencatat adegan Mimpi Metropolitan.

Produksi[]

  • Skrip episode ini memiliki 11 draf, yang pertama bertanggal 4 Juli dan yang terakhir bertanggal 2 Agustus.[1]
  • Video behind-the-scene awal sebelum versi draf akhir skrip dibuat menunjukkan wig yang berbeda untuk Alan dan lokasi syuting kosan yang berbeda juga.[2]

Kronologi[]

  • Episode ini berlangsung selama paling tidak tiga hari: hari Bambang pertama datang, hari Alan bertemu Pipin, dan hari Prima menyuruh mereka ikut syuting.

Referensi[]

  1. Pos Instagram Dewi Pramita (18 Agustus 2018)
  2. Behind The Scene ALAY Coming soon @ Net Tv (20 Juli 2018), Denden Rosada, YouTube

Pranala luar[]

Di balik layar[]

Episode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Advertisement