Sahabat sejati itu mirip pipis di celana. Semua orang bisa melihat, tapi cuma kita yang bisa merasakan berbagai perasaan didalamnya. Kadang hangat, kadang malu-maluin dan kadang juga ngeselin.
Episode ke-24 seri Mimpi Metropolitan berjudul "Datang Pada Momen yang Tepat". Episode ini pertama ditayangkan pada 20 September 2018. Pada episode ini, Alan dan Pipin bertabrakan dengan Wawan di tengah jalan, dan Wawan melebih-lebihkan lukanya agar masuk rumah sakit. Untuk mendapatkan cukup uang untuk membayar biayanya, Alan dan Prima bekerja sebagai helper di rumah sakit tersebut. Sementara itu, Bambang mendapat pesan dari ayahnya untuk menempelkan stiker Mbak Zaenab di Si Bejo.
Sinopsis[]
Pada suatu pagi, Pipin baru selesai membeli perlengkapan untuk syukuran sunatan anaknya Saodah, tetapi tidak ada tukang ojek yang mau mengantarnya karena barangnya banyak sekali. Pipin menelepon Alan untuk meminta diantarkan. Karena Bambang menyuruh Alan mengisi bensin Si Bejo apabila mau meminjamnya, Alan memilih meminjam motornya Prima. Di tengah perjalanan, motor yang dinaiki Alan dan Pipin bertabrakan dengan motornya Wawan. Alan dan Pipin tidak kenapa-napa, tetapi Wawan mengeluh kepalanya sakit sekali. Pipin menelepon Mami Bibir untuk mengabari Mami bahwa dia dan Alan terkena kecelakaan.
Di rumah sakit, Wawan terus-menerus mengeluh tentang kepalanya. Walaupun Alan bisa melihat Wawan hanya pura-pura, Wawan tetap menjalani CT scan untuk memastikan, harus dirawat inap selalu menunggu hasilnya, dan Alan harus membayar biayanya. Setelah mendengar tentang kecelakaan, Mami Bibir, Prima dan Bambang datang ke rumah sakit. Alan memberi tahu mereka bahwa Wawan sedang dirawat dan motor Prima baik-baik saja, tetapi motor Wawan tertinggal di lokasi kecelakaan.
Wawan sendiri merasa nyaman tinggal di kamar rumah sakit. Saat menjenguk Wawan, Prima mengamati bahwa Wawan kelihatan baik-baik saja dan sepertinya hanya pura-pura sakit. Sementara itu, Bambang mendapat pesan dari ayahnya, mengingatkannya tentang stiker Mbak Zaenab yang dia pesan. Karena tidak ada uang, Bambang meminta uang dari Mami Bibir dengan dalih ingin menghias mobil. Mami menolak memberikan uang; Prima pun sedang tidak bisa membantu.
Alan dan Pipin pulang ke kosan. Pipin harus segera menyiapkan masakan untuk syukuran sunatan dan tidak bisa menemani Wawan. Sementara itu, Alan kebingungan mau mendapat uang dari mana untuk membayar biaya rumah sakit Wawan. Melani menawarkan Alan uang, tetapi Alan tidak enak menerima uang dari Melani dalam bentuk apa pun karena merasa Melani terlalu baik kepadanya. Alan pergi ke rumah sakit untuk mengurus Wawan. Di sana, Alan menemukan lowongan helper rumah sakit.
Bambang dan Prima pergi ke lokasi kecelakaan untuk mengambil motor Wawan, tetapi orang yang menjaga motor tersebut meminta dibayar. Bambang pergi ke kos untuk mengambil uang darurat, tetapi uangnya hanya bersisa recehan karena sisanya sudah diambil Alan. Bambang dan Prima membayar si penjaga motor dengan uang seadanya. Bambang dan Prima lalu pergi ke rumah sakit untuk meminta penjelasan soal uang darurat dari Alan.
Setelah urusan uang darurat dimaafkan, Prima memberi tahu Bambang bahwa mereka harus pergi ke lokasi syuting AADC karena sebelumnya mereka terlambat mengembalikan maneken. Namun, atas permintaan Alan, Bambang saja yang pergi sementara Prima menemaninya menjadi helper. Sementara itu, Melani harus mengurus Chef MSG yang meminta dibawa ke rumah sakit karena ibu jarinya terjepit pintu mobil.
Alan dan Prima mendapat tugas memandikan para pasien. Sementara di lokasi syuting AADC, Akbar menugaskan Bambang menggoyangkan mobil untuk mensimulasikan adegan perjalanan. Ketika malam tiba, pekerjaan Bambang selesai dan Akbar membayarnya, sedangkan Alan dan Prima tangannya sakit-sakitan dan masih ada pasien yang harus dimandikan.
Bambang kemudian menggunakan uang dari Akbar untuk membeli stiker Zaenab pesanan ayahnya. Ketika Alan dan Prima pulang dan melihat ini, mereka marah karena berpikir Bambang menggunakan uangnya untuk gaya-gayaan bukannya membantu Alan. Alan dan Prima menganggap Bambang tidak sedia kawan dan menyatakan persahabatan mereka dengan Bambang berakhir.
Sekuens kredit[]
Di balik layar adegan:
- Pipin berpikir CT scan ada hubungannya dengan Siti Bdariah,
- Pipin memberi tahu Melani bahwa dia dan Alan kecelakaan, bukan bertengkar,
- Alan memberi tahu Mami Bibir bahwa tidak apa-apa bila hidup Alan susah,
- Rifat terlewat dialog "Cukup Tahu" saat adegan Alan memarahi Bambang.
Uncut Version[]
Take/sudut pandang lain dari adegan Bambang membangunkan Alan dan Prima dengan cara menyuapi mereka bawang.
Karakter[]
Kredit[]
- Sakurta H. Ginting sebagai Prima Irama
- Rifat Sungkar sebagai Penggalan Reformasi
- Madkucil sebagai Bambang Soedarmo
- TJ Ruth sebagai Sofia Helena
- Faradilla Yoshi sebagai Melani Agustin
- Rurin Nirmala sebagai Pipin Komariah Husnawati
- Ridwan Remin sebagai Wawan
Lain-lain[]
- Dua tukang ojek
- Tetangga yang memperbaiki atap
- Dokter
- Administrasi rumah sakit
- Saodah
- Irman, anaknya Saodah
- Suster
- Sopir Outdoor Chef
- Miko Setia Gutama
- Helper senior
- Affandi,[1] pasien yang mandi air galon
- Akbar
Musik[]
Lagu latar[]
Lagu | Artis | Adegan |
---|---|---|
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | "Episode Sebelumnya" |
"Kooky Wooky (Stem 3)" | Timothy Oliver | Bambang membangunkan Alan dan Prima menggunakan bawang goreng |
"Happy Walrus" | Andrew Kaiser, David Vanacore | Pipin tidak menemukan tukang ojek yang mau mengantarnya |
"Just A Matter of Fact" | Pat Irwin | Alan ingin meminjam Si Bejo |
"Sneaky Footsteps" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Alan membangunkan Prima untuk meminta kunci motor |
"Cliches (Clarinet)" | John B. Hancock, Susan B. Dixon | Mami Bibir dan Melani membicarakan pekerjaan Melani yang membuat Melani dapat mata panda |
"Unnerve" | Colleen Sharmat | Motor Alan dan Wawan tabrakan |
"Hurry (Stem 4)" | Joss Peach | Bambang memperhatikan Melani sedang olahraga |
"Spring Tune" | Terence Fontaine | Bambang mengingat saat Melani berpura-pura mereka pacaran |
"Striking Distance" | VHPR | Mami, Bambang, Prima dan seorang tetangga terkejut mendengar Pipin memberi tahu ada kecelakaan |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Setelah iklan pertama |
"Still Motion" | Ian Dolamore | Mami, Bambang dan Prima mengira jasad yang ada di depan Pipin adalah jasadnya Alan |
"Heart of Hearts" | Modus Operandi | Prima, Bambang dan Mami meminta maaf ke jasad yang mereka pikir adalah Alan |
"Striking Distance" | VHPR | Bambang, Prima dan Mami terkejut rupanya Alan masih hidup |
"Oh Dear" | Robert Foster | Alan memberi tahu Bambang, Prima dan Mami tentang urusan Wawan |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Setelah iklan kedua |
"Slo Mo Trike Derby" | Three Ingredients or Less | Bambang meminta uang dari Mami untuk menghias mobil |
"Happy Walrus" | Andrew Kaiser, David Vanacore | Bambang kecewa tidak diberi uang oleh Mami |
"Whim When Does" | Vik Sharma | Bambang mengusulkan dia menjadi model foto rumah sakit, Prima menyuruhnya berhenti berkhayal |
"Spring Sprung" | Three Ingredients or Less | Transisi dari Pipin di rumah Mami ke Alan di kamarnya |
"It's Hard to Say Goodbye" | Micheal Ortega | Alan bingung mau dapat uang dari mana untuk bayar rumah sakit |
"In Style" | Jason McCadden, Ariana McCadden, Ross Ridge | Melani meminta Alan mengantarkannya ke kantor |
"Sneaky Footsteps" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Orang yang menjaga motor Wawan meminta dibayar karena sudah menunggu tiga jam |
"Salami Dreamers" | Hugh Davies, Christopher Lewis | Transisi ke Alan dan Melani sampai di kantor |
"Oh Vienna" | Claudio Ahlers, Paul Rawson | Alan menolak dibayar oleh Melani; Melani memuji persahabatan Alan, Bambang dan Prima |
"Banana Seat Bingo" | Three Ingredients or Less | Bambang menemukan uang di kaleng hanya tersisa recehan |
"Cliches (Clarinet)" | John B. Hancock, Susan B. Dixon | Wawan menelepon Pipin meminta ditemani di rumah sakit |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Setelah iklan ketiga |
"Slo Mo Trike Derby" | Three Ingredients or Less | Alan menemukan lowongan helper rumah sakit |
"Oh Dear" | Robert Foster | Alan dijelaskan deskripsi pekerjaan helper; Bambang menelepon Alan |
"A Second Chance" | Simon May, Simon Lockyer, Bradley Bloomfield | Melani yang sedang tertidur bersandar ke pundak Bambang |
"Happy Walrus" | Andrew Kaiser, David Vanacore | Prima dan Alan mendatangi kakek yang harus mereka mandikan; kakek meminta dimandikan dengan air galon |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Prima dan Alan memandikan kakek |
"Kooky Wooky (Stem 3)" | Timothy Oliver | Bambang disuruh Akbar menggoyangkan mobil untuk membuat adegan berkendara |
"Just A Matter of Fact" | Pat Irwin | Akbar membayar Bambang atas pekerjaannya |
"Next Time Maybe" | Paul Pritchard | Bambang senang akhirnya stiker Zaenab telah terpasang di Si Bejo; Bambang bertemu Melani |
"Starting Over" | Dave Hawson, Paul Lennon | Alan dan Prima memarahi Bambang karena membeli stiker bukannya membantu Alan |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Kutipan akhir; kredit penutup |
Lagu lainnya[]
Lagu | Artis | Keterangan |
---|---|---|
"Lagi Syantik" | Siti Badriah | Pipin nyanyikan karena mengira CT scan ada hubungannya dengan Siti Badriah |
"Kata Pujangga" | Rhoma Irama | Dinyanyikan Alan saat membicarakan perlunya jiwa pujangga apabila Prima ingin menjadi artis terkenal |
Trivia[]
- Ini adalah episode pertama yang memutar lagu tema seri secara penuh. Yang kedua adalah episode 34.
Kronologi[]
- Daftar hari (hanya satu): Hari Jum'at[2]
- Ini adalah episode pertama yang seluruh kejadiannya terjadi pada satu hari yang sama.
Kontinuitas[]
- Saat adegan pertama Melani, Mami Bibir teringat akan korlap yang menilep gaji ekstras. Ini merujuk ke kejadian pada episode 19.
Kesalahan[]
- Pada 45:43, suster yang sebentar lagi punya dialog terlihat berjalan mundur menjauhi sorotan kamera.
Referensi[]
- ↑ Episode 25 (13:30)
- ↑ Terjadi satu hari sebelum hari kedua episode selanjutnya. Hari kedua episode 25 terjadi pada hari Sabtu (Episode 25 (26:45)).
Pranala luar[]
- Tonton episode di YouTube
- Tonton episode di NETVERSE
- Tonton Uncut Version di Instagram
Di balik layar[]
- Adegan Alan datang menjemput Pipin dan belanjaannya yang banyak di saluran YouTube Denden Rosda
Episode | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 |
40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 |
53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 |