Kata mamakku, nama adalah doa. Tapi... haruskan kuganti namaku menjadi Amin, agar selalu kau sebut namaku di tiap doamu?.
Episode ke-33 seri Mimpi Metropolitan berjudul "Prima Ingin Buang Sial". Episode ini pertama ditayangkan pada 3 Oktober 2018. Pada episode ini, Juna mendapat kupon TV dari barang dagangan Prima; Prima sedang merasa sial jadi Bambang dan Alan membantunya mencari cara untuk buang sial.
Sinopsis[]
Karena mendapatkan TV gratis dari bungkus kopi yang ia beli dari Prima, Juna mengajak Topan langsung pulang. Prima dan Bambang curiga Juna menggunakan jimat keberuntungan, tetapi Melani menyuruh mereka tidak suuzon. Bambang dan Melani kemudian berjualan keliling agar dapat pembeli, tetapi hanya Melani yang mendapatkan pelanggan. Tiba-tiba, proyektor bioskop layar tancap mati, sehingga para penontonnya pergi dan satu-satunya pelanggan Bambang mengembalikan dagangan yang sudah dibeli.
Alan membawa Pipin yang sakit karena masuk angin ke rumah Mami Bibir. Mami memberikan Pipin selimut dan ingin menelepon Saodah, tetapi Alan mengambil ponsel Mami agar tidak memberi tahu Saodah karena Saodah sedang mudah marah kepada Alan. Alan membuatkan Pipin jahe dan air hangat. Alan kemudian kembali ke lokasi layar tancap untuk mengembalikan motor Prima. Setelah merasa mendingan, Pipin pulang sendiri.
Saat Alan tiba di lokasi layar tancap, penonton sudah pergi dan kacang rebusnya dan Pipin sama sekali tidak terjual. Bambang dan Melani pulang duluan sedangkan Alan dan Prima membereskan dagangan Prima yang juga kurang laku. Karena mendengar suara anjing, Prima pergi naik motornya duluan meninggalkan Alan. Di tengah jalan, Prima jatuh karena menghindar saat hampir menabrak Bambang dan Melani. Akibatnya, motor Prima rusak sedangkan kaki Prima sakit sampai tidak bisa jalan. Alan menggendong Prima pulang ke kosan sedangkan Bambang dan Melani mengurus motornya. Karena Prima tidak kuat dipijat oleh Alan, mereka berencana meminta bantuan Dadang yang pernah mengurut kaki Bambang.
Keesokan harinya, Mami Bibir pura-pura olahraga di depan kosan untuk memeriksa keadaan Prima. Juna yang tidak tahu soal kaki Prima memberi tahu Mami bahwa Prima baik-baik saja. Sementara itu, Bambang menelepon Dadang, tetapi Dadang sedang pulang kampung dan tidak bisa membantu. Jadi untuk sementara, Bambang akan membantu Prima berjalan.
Prima memberi tahu Bambang bahwa dia merasa akhir-akhir ini sedang sial, bahkan sampai dipecat dari Bybyr Agency. Juna menduga bahwa Prima sial karena namanya (diambil dari nama artis Barry Prima dan Rhoma Irama) terlalu berat. Sementara Juna pergi mengambil hadiah TV-nya, Prima memutuskan untuk membuat bubur merah putih, bukan untuk ganti nama, melainkan hanya untuk buang sial.
Setelah libur dua hari, Melani kembali bekerja. Alan ditelepon oleh Pipin karena Pipin sakit lagi dan meminta Alan menggantikannya membersihkan rumah Mami Bibir. Saat bekerja di sana, Alan memberi tahu Mami bahwa Prima masih sakit kaki. Mami membuatkan Prima roti untuk sarapan, tetapi Mami bertemu Pipin di depan kosan. Karena kasihan melihat Pipin masih sakit, Mami memberikan rotinya ke Pipin.
Dari kosan, Bambang menelepon Alan tentang keinginan Prima dibuatkan bubur merah putih. Pipin menawarkan membuatnya sementara Alan mengecek keadaan Prima. Mendengar Prima ingin buang sial, Alan mengusulkan Prima mandi air laut saja. Bambang mendapat ide untuk memandikan Prima di kolam renang anak-anak sambil ditaburi garam sebagai pengganti air laut. Sementara Prima dimandikan, Pipin meletakkan bubur untuk Prima di dalam kos sekalian memeriksa kacang dagangannya yang rupanya masih banyak. Pipin jadi marah ke Alan dan pulang dalam keadaan kesal.
Juna beserta dua kurir datang ke kos membawa TV baru Juna yang diletakkan di ruangan utama kosan. Saat Bambang, Alan, dan Prima sedang ada di ruangan tersebut, kurir tiba-tiba mengungkap bahwa nama asli Juna bukanlah Arjuna Renjana, melainkan Junaedi.
Sekuens kredit[]
Di balik layar adegan-adegan berikut.
- TJ salah dialog saat adegan Alan mengipas Pipin padahal Pipin masuk angin
- Adegan Alan harus menggendong Prima
- Saat adegan mandi, Sakurta mengatakan dia akan mengatakan dialognya dulu nanti dan terserah editor mau memasukkannya di mana
- Madkucil tertawa saat adegan Bambang mengatakan bahwa motor Prima tidak aman
- Saat adegan Alan menasihati Prima, Rifat dua kali mengatkan Mami Bibir dari ibu dari ibu kos Prima
- Rifat malah mengatakan "buah manggis ada ekstrasnya", bukannya "ekstraknya"
Karakter[]
Kredit[]
- Sakurta H. Ginting sebagai Prima Irama
- Rifat Sungkar sebagai Penggalan Reformasi
- Madkucil sebagai Bambang Soedarmo
- TJ Ruth sebagai Sofia Helena
- Faradilla Yoshi sebagai Melani Agustin
- Rurin Nirmala sebagai Pipin Komariah Husnawati
Lain-lain[]
- Junedi (diperankan oleh Harris Vriza)
- Topan (diperankan oleh Khaidir Kibo)
- Penonton layar tancap
- Dua kurir pembawa TV
Musik[]
Lagu | Artis | Adegan |
---|---|---|
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | "Episode Sebelumnya" |
"Slo Mo Trike Derby" | Three Ingredients or Less | Juna memenangkan undian TV gratis; Prima dan Bambang curiga Juna punya jimat |
"Don't Get Mad" | Paul Pritchard | Alan dan Mami Bibir membawa Pipin masuk ke rumah Mami |
"Whim When Does" | Vik Sharma | Juna memberi tahu Topan bahwa dia memenangkan TV gratis |
"Bet You Can't" | Daniel Farrant, James Knight | Prima menasihati Bambang agar tidak baper ketika pesaingnya mendapatkan Melani bertambah |
"March of the Ants" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Juna membayarkan popcorn yang Topan beli dari Bambang |
"Honolulu Bay" | Samuel Sutton | Melani menyarankan ke Bambang mereka berjualannya berkeliling saja |
"Bossa Tropicale" | Jan Cyrka, Clive Carroll | Alan dan Mami Bibir mencari cara menghentikan sakit masuk-angin Pipin |
"Funky Rooster" | David O'Brien, Paul Clarvis | Dua penonton laki-laki tidak mau beli dagangan Bambang dengan alasan mahal |
"Hippy Funk" | Jake Rousham, Tristan Banks | Dua penonton yang sama mau beli dagangan mahal Melani; Bambang dapat pembeli yang menyimpan uangnya di sepatu |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Setelah iklan pertama |
"Kooky Wooky (Stem 3)" | Timothy Oliver | Bioskop layar tancap mendadak berhenti karena proyektornya rusak; penonton yang membeli dari Bambang mengembalikan makanannya dan meminta uangnya dikembalikan |
"A Tender Touch" | Steve Gray | Alan memberikan secangkir jahe dan sebotol air untuk Pipin |
"Oh Vienna" | Claudio Ahlers, Paul Rawson | Mami Bibir malah meminum jahenya; Alan pergi untuk mengembalikan motor Prima |
"Shuffle Hop Step" | Joss Peach | Juna dan Topan memberi tahu Alan bahwa Juna memenangkan TV gratis |
"Tranquility" | Jonatan Jarpehag | Dagangan Prima, Melani, Bambang, dan Alan banyak yang belum terjual; Alan sampai di lokasi layar tancap yang sudah kosong |
"Hurry (Stem 4)" | Joss Peach | Prima menjelaskan ke Alan bahwa dia tidak akan menyuruh Juna menyeduh kopi sendiri kalau tahu bungkusnya berhadiah |
"A Love Wish" | Russ Landau | Mami Bibir memberi tahu Prima bahwa dia tidak sungguh-sungguh ingin mengusir Prima dari kosan; sementara Alan membawa Prima masuk, Mami khawatir dia berlebihan menghukum Prima |
"Summer Rain" | Mike Reed, Tony Lewis | Alan mencoba memijat kaki Prima, tetapi Prima tidak kuat dengan pijatan Alan, jadi mereka ingin meminta bantuan Pak Dadang saja |
"Serenity" | Jonatan Jarpehag | Saat sampai di kosan, Bambang memberikan Melani susu jahe |
"Whim When Does" | Vik Sharma | Mami Bibir berjalan penasaran kabar Prima dengan modus sedang olahraga |
"Retro Chic" | Robert Foster | Bambang dan Alan sama-sama berteriak "Apa?!" saat menelepon |
"Honolulu Bay" | Samuel Sutton | Bambang dan Alan kesal Prima sembarangan kentut saat merangkul mereka |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Setelah iklan kedua |
"Scheming" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Alan mulai bersih-bersih di rumah Mami dan hampir tidak sengaja menjatuhkan hiasan |
"Spring Sprung" | Three Ingredients or Less | Bambang melepaskan Prima karena Prima protes tangannya digenggam oleh Bambang |
"Happy Walrus" | Andrew Kaiser, David Vanacore | Melani berangkat kerja; Mami Bibir protes karena Alan mengepelnya masih basah; Alan memberi tahu Mami soal kaki Prima |
"Slo Mo Trike Derby" | Three Ingredients or Less | Juna menjelaskan mengapa nama Prima mungkin tidak hoki; Bambang mengusulkan Prima ganti nama |
"Heart of Mine" | Jan Cyrka, James Graydon, Guthrie Govan | Alan membayangkan Pipin ada dan memberinya roti |
"Sieve Gently" | Mike Reed, Tony Lewis | Mami Bibir memberikan Pipin roti yang awalnya untuk Prima |
"Hide and Seek" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Bambang ingin memotong rambut Prima untuk buang sialnya |
"Gremlin Sack" | Terence Fontaine | Mami Bibir menyebut gombalan Alan ke Pipin basi; Bambang memberi tahu Alan bahwa Prima ingin dibuatkan bubur merah putih dan Pipin mau membuatkannya |
"Summer Rain" | Mike Reed, Tony Lewis | Bambang memberi tahu Alan mengapa Prima ingin buang sial; Alan menjelaskan asal usul nama "Penggalan Reformasi"; Prima mengatakan bahwa ibunya memberi nama "Prima Irama" sebagai doa agar Prima menjadi aktor terkenal |
"Hippy Funk" | Jake Rousham, Tristan Banks | Bambang dapat ide mendengar usul Alan agar Prima mandi di laut |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Setelah iklan ketiga |
"Oh Vienna" | Claudio Ahlers, Paul Rawson | Bambang dan Alan membawa Prima ke kolam renang anak kecil yang mereka sudah siapkan, lalu menaburi Prima dengan garam |
"Don't Get Mad" | Paul Pritchard | Prima dan Mami Bibir saling buang muka; Alan menyuruh Prima tidak seperti itu ke Mami karena alasannya kesal sebenarnya adalah Juna |
"Scheming" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Pipin pergi dalam keadaan marah ke Alan, jadi Alan gantian masuk ke kolam renang untuk bergalau; Juna datang bersama TV barunya |
"Gentle Persuasion" | Keith Beauvais | Kurir mengungkap bahwa nama asli Juna adalah Junaedi |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Kutipan akhir; kredit penutup |
Trivia[]
- Harris Vriza tidak dicantumkan di kredit bagian "Pemain". Ini tidak terjadi di semua episode lainnya yang menampilkan Juna.
- Nama asli Juna ditulis "Junaedi" di tanda terima TV, tetapi ditulis "Junedi" di KTP-nya (baru jelas di episode 35).
Referensi budaya[]
- Saat dinasihati Prima, Alan bersikap sinis terhadap peribahasa "Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian" dengan mengatakan yang benar adalah "Bersakit-sakit udah keseringan, tapi nggak sukses-sukses juga."
- Di 41:00, Alan mengatakan "Sekarang buah manggis udah ada ekstraknya" yang merupakan kutipan nyaris-persis dari lagu iklan Mastin.
Kronologi[]
- Daftar hari:
- 4 Oktober 2018: Malam penayangan layar tancap
- 5 Oktober 2018:[1] Prima ingin buang sial; Juna mendapatkan TV barunya
- Di tanda terima, 5 Oktober 2018 disebut hari Rabu, padalah sebenarnya adalah hari Jum'at.
Referensi[]
- ↑ Episode 33 (48:15)
Pranala luar[]
- Tonton episode di YouTube
- Tonton episode di NETVERSE
Episode | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 |
40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 |
53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 |