Sepertinya saya salah terus di mata kamu. Kalau begitu, besok saya pindah saja lah ke hidungmu. Asal hidung kamu lagi nggak flu.
Episode ke-55 seri Mimpi Metropolitan berjudul "Perjuangan Bambang Memberi Hadiah ke Melani". Episode ini pertama ditayangkan pada 2 November 2018. Pada episode ini, Melani setuju untuk menjadi penasihat di kantor Alexi, Alan kelelahan bekerja sendiri dan mulai mencari teman kerja, kaki Juna terluka karena kepanasan ketika syuting, dan tas Melani rusak ketika Melani sedang membantu Bambang berjualan.
Sinopsis[]
Menjawab permintaan Alexi di episode sebelumnya, Melani menolak bekerja sebagai penasihat di kantor Alexi, dengan dalih sudah punya pekerjaan sibuk di Hits TV. Bambang lalu membujuk Melani untuk menerima tawaran pekerjaan Alexi, karena walaupun Alexi itu menyebalkan, gaji yang ditawarkannya bisa sangat membantu mimpi Melani untuk melanjutkan pendidikannya ke S2. Akhirnya, Melani menerima tawaran Alexi, dengan syarat Alexi tidak boleh mengganggu pekerjaannya di Hits TV dan hubungannya dengan Bambang.
Di rumah Mami Bibir, Melani, Alexi dan Mami Bibir mendiskusikan konsep usaha yang Alexi akan buat. Berdasarkan usulan dari Melani, Alexi menentuka nama usahanya, Alexi Project, dan akan membuka lowongan kerja untuk mencari penyunting video dan pembuat konten. Sementara itu, Bambang dapat ide untuk menjadikan foto surat ayahnya yang masih berbekas ciuman lipstick Mba Zaenab sebagai bukti bahwa dia sudah bertemu Mba Zaenab.[1] Namun, ketika dikirimkan ke ayahnya, ayah Bambang tetap tidak percaya itu benar-benar lipstick Mba Zaenab dan mengatakan bahwa dirinya hanya akan percaya apabila Bambang mengirimkan foto Bambang bersama Mba Zaenab. Bambang kemudian memutuskan untuk meminta foto Pipin bersama Mba Zaenab untuk diubah menjadi foto Bambang bersama Mba Zaenab.
Sementara itu di lokasi syuting AADC, Prima memberitahu bahwa Juna harus syuting adegan dengan kaki telanjang. Juna berhasil melewati syuting satu take, tetapi sudah tidak tahan ketika melakukan perekaman ulang. Ketika Juna pulang ke rumah kos, kakinya terluka dan Prima harus memapahnya ke kamar. Kebetulan pada saat itu, dua orang yang berpura-pura menjadi petugas kesehatan datang dan menawarkan pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada Prima. Prima membawa mereka berdua ke Juna, tetapi pemeriksaan yang mereka lakukan tidak jelas dan mereka tiba-tiba meminta bayaran. Untuk mengusir mereka, Prima merekam mereka dan mengancam akan membuat mereka viral, jadi kedua petugas kesehatan gadungan tersebut pergi.
Selesai diskusi dengan Melani, Alexi datang ke kantornya dan menemukan Alan tertidur karena kelelahan bekerja sendiri. Alexi menyuruhnya mencari teman kerja sendiri kalau memang ingin pekerjaannya diringankan. Sedangkan Melani datang ke tempat jualan Bambang untuk membantunya berjualan. Ketika Bambang perlu kembalian dan Melani mau mencarinya di tasnya, resleting tas Melani rusak. Walaupun Melani mengatakan bahwa kerusakannya bisa diperbaiki dengan mudah di tukang tas, ini membuat Bambang merasa bersalah.
Pada malam hari, Alan dan Topan pulang ke warung Pipin dari tempatnya masing-masing. Topan sedang gembira karena urusan skripsinya sudah selesai dan sekarang dirinya akan mencari pekerjaan selagi menunggu waktunya sidang skripsi. Alan mendapat ide untuk menawarkan pekerjaan di kantor Alexi kepada Topan, tetapi sebelum sempat memberikan penawaran penuhnya, Topan mendengar teriakan Juna dan bergegas masuk ke kamarnya. Di kamar Juna, Mami Bibir memarahi Prima karena membiarkan kaki Juna kepanasan. Karena mereka berdua tidak mau meniup kaki Juna karena bau, Topan disuruh meniup kaki Juna.
Sementara itu, setelah Bambang dan Melani pulang, Alan menegur Bambang karena pacaran dengan Melani dengan cara berjualan bersama. Ketika mendengar ini, Prima juga meledeknya dan menyuruh Bambang untuk melakukan hal yang lebih romantis. Ini memberi Bambang ide untuk membeli tas baru untuk mengganti tas Melani yang rusak. Di kamar Melani, Melani yang sedang membuat poster untuk lowongan kerja dihubungi Alexi untuk mengganti tempat wawancara dari kantor ke rumah Mami, karena kantornya masih belum siap.
Tidak lama kemudian, Bambang secara diam-diam mengajak Melani bicara lewat jendela. Ketika Mami Bibir datang, Bambang bersembunyi sementara Melani mengalihkan perhatiannya dengan menunjukkan poster yang dia buat. Ketika mengetahui bahwa Alexi menjadikan rumah Mami sebagai tempat wawancara, Mami Bibir kesal dan pergi. Bambang lalu melanjutkan apa yang dia ingin sampaikan, yaitu bahwa dia membelikan sebuah tas baru untuk Melani. Bukannya senang, Melani marah karena Bambang tidak mendengarkan keinginannya untuk memperbaiki tas lamanya. Melani lalu mengembalikan tas yang Bambang belikan dan menutup jendela, meninggalkan Bambang sendirian di luar.
Sekuens kredit[]
Di balik layar adegan-adegan berikut.
- Adegan Juna mengatakan hokinya berpindah ke Prima.
- Faradilla tertawa saat adegan Alexi melucu di bagian awal episode.
- Rurin mengatakan Pipin bisa "ngulek tumpeng" bukannya "ngulek terasi"
- Faradilla tertawa saat adegan Alexi mengatakan dia ingin menghidupkan kembali Alexi Show.
- Adegan Bambang ditelepon Melani.
- Ada yang tertawa saat adegan Mami Bibir mengatakan Juna adalah satu-satunya talent-nya.
Karakter[]
Kredit[]
- Sakurta H. Ginting sebagai Prima Irama
- Rifat Sungkar sebagai Penggalan Reformasi
- Madkucil sebagai Bambang Soedarmo
- TJ Ruth sebagai Sofia Helena
- Faradilla Yoshi sebagai Melani Agustin
- Rurin Nirmala sebagai Pipin Komariah Husnawati
- Harris Vriza sebagai Junedi
- Juan Hadipoespito sebagai Alexander Xaverius
Lain-lain[]
- Pemeran Pak Ustaz
- Akbar
- Slamet
- Sumaker
- Dua suster gadungan (debut)
- Pelanggan telur gulung Bambang (debut)
- Kakaknya pelanggan Bambang (debut)
- Topan Aditya
Musik[]
Lagu latar[]
Lagu | Artis | Adegan |
---|---|---|
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | "Episode Sebelumnya" |
"Searching for Clues" | Colleen Sharmat | Melani menolak tawaran pekerjaan dari Alexi |
"Criminal Scene" | Colleen Sharmat | Melani masih menolak saat dibujuk oleh Bambang |
"Oh Vienna" | Claudio Ahlers, Paul Rawson | Alexi mencoba membuat Bambang dan Melani cemburu dengan cara memuji dirinya di cermin |
"Scheming" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Mami Bibir mendatangi Pipin yang sedang mengintai Alexi, Melani, dan Bambang |
"Unnerve" | Colleen Sharmat | Melani dan Bambang kembali ke Alexi untuk menjawab tawarannya |
"Shuffle Hop Step" | Joss Peach | Mami kesal Pipin menutup mulutnya; Melani menerima tawaran pekerjaan dari Alexi |
"Cream Tea" | Mike Reed, Tony Lewis | Syarat agar Melani mau bekerja dengan Alexi |
"Striking Distance" | VHPR | Alexi kesal niatnya merebut Melani sudah ketahuan |
"Hurry (Stem 4)" | Joss Peach | Alexi menerima syarat dari Melani dan mengajak Melani langsung bekerja mumpung libur |
"When You Leave" | Abbas Premjee | Bambang ikhlas tidak jadi nonton bareng Melani; Bambang berbicara dengan foto Mbak Zaenab dan menyadari kalau ada cap bibir Mbak Zaenab di sana |
"When Day Becomes Night" | Three Ingredients or Less | Bambang mengirimkan foto cap bibir Mbak Zaenab ke Pakde Trisno agar ayahnya percaya |
"What Now" | Terry Devine-King | Mami Bibir mengucapkan selamat karena Melani dapat pekerjaan dari Alexi; Pipin menawarkan "tumpeng RoboCop" |
"Cliches (Clarinet)" | John B. Hancock, Susan B. Dixon | Alexi ingin Mami Bibir dan Pipin meninggalkan dia dan Melani berdua |
"Striking Distance" | VHPR | Reaksi Pipin, Melani, dan Mami Bibir ketika Alexi mengatakan bahwa dia sudah membayar Mami |
"The Inquiring Mind" | Simon May, Simon Lockyer | Juna membaca di skripnya bahwa dia akan mendapat adegan "panas" |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Setelah iklan pertama |
"Oh Dear" | Robert Foster | Mami Bibir menjelaskan bahwa dia tidak disuap oleh Alexi, tetapi meminjam uang untuk membayar ekstras |
"Slo Mo Trike Derby" | Three Ingredients or Less | Pipin "membersihkan" mulut Mami; Alexi meminta Pipin dan Mami diam |
"Sinister Presence" | Will Palmer, Cy Samuels | Syuting adegan Uta memberi tahu Pak Ustaz bahwa ada kuburan terbelah dan sandal Uta tertancap di sana |
"Banana Seat Bingo" | Three Ingredients or Less | Akbar menyuruh Juna diam saat adegan aspal menjadi dingin; syuting selesai, Juna sudah tidak kuat |
"Hurry (Stem 4)" | Joss Peach | Alan ingin bertanya ke Alexi apakah hasil pekerjaannya benar atau tidak |
"Sneaky Footsteps" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Alexi mengatakan dia akan meninjau pekerjaan Alan nanti |
"My Father's Guitar" | Kenneth B. Lewis, Scott Dente, David L. Cleveland, Bill K. Whittington | Bambang mengatakan dia bukan laki-laki bertulang lunak |
"Banana Seat Bingo" | Three Ingredients or Less | Transisi dari Bambang ke Prima dan Juna |
"Whim When Does" | Vik Sharma | Juna mendinginkan kakinya di semangkuk air; Prima dan Juna berharap tidak harus rekaman ulang, tetapi rupanya perlu |
"Salami Dreamers" | Hugh Davies, Christopher Lewis | Transisi Juna akan rekam adgan panas lagi |
"Sinister Presence" | Will Palmer, Cy Samuels | Syuting ulang adegan Uta memberi tahu Pak Ustaz |
"Spring Sprung" | Three Ingredients or Less | Prima facepalm melihat Juna mengambil sandalnya Pak Ustaz |
"Kooky Wooky (Stem 3)" | Timothy Oliver | Bambang meminta Pipin mengirimkannya foto Pipin dengan Mbak Zaenab |
"Shuffle Hop Step" | Joss Peach | Alexi meminta hak cipta disebut copyright saja; Melani ingin istirahat dulu |
"Serenity" | Jonatan Jarpehag | Melani curhat ke Bambang betapa pusingnya bekerja dengan Alexi padahal baru dua jam |
"It Couldn't Be Better" | Rupert Williams | Melani mengaku kangen Bambang dan berjanji akan datang ke lapak Bambang |
"A Tender Touch" | Steve Gray | Alexi malah bengong melihat Melani, bukannya memperhatikan nasihat Melani |
"Salami Dreamers" | Hugh Davies, Christopher Lewis | Alexi mengatakan usulnya dan Melani bisa sama karena mereka sehati |
"Kinky Boots" | Robert Manning | Prima dan Juna pulang; Pipin bingung mengapa Juna bisa sakit karena dikasih "Dedi" |
"Slo Mo Trike Derby" | Three Ingredients or Less | Melani memberikan nama Alexi Project untuk rumah produksinya Alexi |
"Hide and Seek" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Suster bilang kaki Juna melepuh karena hipertensi dan Juna harus makan gado-gado |
"Striking Distance" | VHPR | Suster tiba-tiba menyuruh Prima dan Juna membayar |
"Hidden Secrets" | Colleen Sharmat | Suster mengatakan mereka harus dibayar karena telah membantu |
"Oh Dear" | Robert Foster | Suster pergi dari kos daripada dibuat viral oleh Prima |
"Inspiring" | Arthur Phillips, Adrian Bolland | Melani membawakan Bambang kipas dan air minum serta mengelap keringat Bambang; Bambang memanggil Melani malaikat |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Sebelum dan setelah iklan kedua |
"Happy Walrus" | Andrew Kaiser, David Vanacore | Resleting tas Melani copot saat ingin mengambil kembalian untuk pelanggan Bambang; Bambang dan kakaknya pelanggan beradu mulut |
"Amazing Nature" | Richard Neale | Bambang memegang tangan Melani saat memeriksa resleting tas |
"Oh Dear" | Robert Foster | Kakaknya pelanggan Bambang kembali untuk mengembalikan telur gulungnya dan mendapatkan kembali uangnya |
"Tender Emotions" | Simon May, Simon Lockyer | Alan meminta remekan gorengan Pipin karena Alan sudah tidak punya uang |
"Tampering" | David Vanacore, Keith Horn | Topan pulang dalam keadaan bahagia karena kuliahnya tinggal menunggu sidang skripsi |
"March of the Ants" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Mami Bibir dan Prima tidak mau meniup kaki Juna karena bau |
"Oh Dear" | Robert Foster | Mami Bibir menyuruh Prima jangan membolehkan Juna disuruh syuting adegan berbahaya |
"Bet You Can't" | Daniel Farrant, James Knight | Alexi menyuruh Melani mengganti alamat wawancaranya ke rumah Mami |
"Tender Emotions" | Simon May, Simon Lockyer | Kilas balik Alexi pertama kali bertemu Melani |
"It's Hard to Say Goodbye" | Michael Ortega | Editor akhirnya memainkan musik sedih untuk Alexi |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Setelah iklan ketiga |
"Family Scrapbook" | Alan Coady, Ian Anderson | Prima menyuruh Bambang romantis kalau pacaran |
"Don't Get Mad" | Paul Prichard | Melani mencoba membuat Mami Bibir tidak mendekati jendela |
"Kooky Wooky (Stem 3)" | Timothy Oliver | Melani menunjukkan ke Mami Bibir iklan yang dia buat untuk wawancara kerja; Mami pusing Alexi tanpa bilang-bilang mau menggunakan rumahnya untuk wawancara |
"Inspiring" | Arthur Phillips, Adrian Bolland | Bambang memberikan Melani tas baru |
"The Visitor Reflects" | Three Ingredients or Less | Melani memarahi Bambang karena membeli tas baru saat Melani hanya ingin memperbaiki tas |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Kutipan akhir; kredit penutup |
Uncut Version[]
Lagu | Artis |
---|---|
"Oh Vienna" | Claudio Ahlers, Paul Rawson |
Lagu lainnya[]
Lagu | Artis | Keterangan |
---|---|---|
"Pelangi di Matamu" | Jamrud | Dinyanyikan Pipin dan Alan menyambut Topan yang pulang dalam keadaan bahagia |
Trivia[]
- Kata-kata Bambang "terharu aja sebelum terharu itu dilarang" mengacu pada slogan dari film-film Warkop DKI "tertawalah sebelum tertawa itu dilarang".
Kontinuitas[]
- Pipin mengungkin "tumpeng RoboCop" yang dia buat untuk ulang tahun Mami pada episode 44.
Kronologi[]
- Adegan pertama terjadi tepat setelah episode sebelumnya dan adegan terakhir terjadi tepat sebelum episode selanjutnya
- Daftar hari: 3 November 2018[2]
Referensi[]
- ↑ Ditampilkan di episode 52
- ↑ Sehari sebelum tanggal walk-in interview tanggal 4 November (Episode 55 (44:05)). Melani libur jadi seharusnya hari Sabtu atau Minggu.
Pranala luar[]
- Tonton episode di YouTube
- Tonton episode di NETVERSE
Episode | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 |
40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 |
53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 |