Pria datang atas nama Bambang. Dia senang sekali membuat hati ini terbang melayang. Kemudian menjadi bimbang. Ada apa dengan Bambang? Sungguh hati ini bingung bukan kepalang.
Episode ke-59 seri Mimpi Metropolitan berjudul "Masalah Besar yang Menimpa Prima". Episode ini pertama ditayangkan pada 8 November 2018. Pada episode ini, Prima terkena skorsing karena ketahuan mengatai Mami Bibir; pakde dan sepupunya Bambang, Trisno dan Dian, datang ke kosan; Bambang diterima bekerja di Rim Cafe; Melani bimbang karena Bambang tidak mengabarinya tentang hal-hal tersebut.
Sinopsis[]
Meneruskan episode sebelumnya, Mami Bibir tidak jadi berjalan menuju ponselnya karena ingin ke kamar mandi. Mumpung Mami sedang tidak melihat, Prima mencoba membuka ponsel Mami, tetapi tidak bisa menemukan cara untuk membuka ponselnya dan Prima tepergok oleh Mami. Mami lalu membaca pesan dari Prima yang menyebut Mami "singa betina". Mami menjadi marah, lebih dari semua kemarahannya yang sebelumnya, dan masuk ke kamarnya. Sementara itu, Bambang mendapat telepon dari Pakde Trisno yang mengabarinya bahwa Trisno dan sepupu Bambang, Dian, sedang dalam perjalanan ke kosan. Mendengar kesempatan menarik perhatian "kembang desa", Juna menawarkan kamarnya untuk diinapi oleh Dian.
Keesokan paginya, Alan menceritakan kepada Bambang kegagalannya mengajak Pipin pacaran kemarin. Bambang memberi tahu Alan bahwa dia seharusnya sederhana saja dalam mengajak Pipin pacaran, seperti bagaimana Melani mengungkapkan perasaannya kepada Bambang. Trisno datang saat Bambang memperagakan momen tersebut kepada Alan, jadi Bambang harus menjelaskan kepada Trisno bahwa dia hanya mengajarkan Alan. Dian lalu keluar membawa barang-barangnya, dan Juna terkejut karena rupanya Dian adalah laki-laki. Sementara itu, Prima sejak subuh menunggu di rumah Mami Bibir untuk meminta maaf. Saat Mami akhirnya keluar dari kamar, Mami memberi tahu Prima bahwa dia diskors selama satu minggu.
Di kosan, Trisno menjelaskan bahwa dia datang untuk mengikuti "Kongres Selebgram Indonesia" sementara Dian ikut karena ingin bertemu idolanya, Ade Rai. Ketika Bambang meminta mereka bertemu dengan Mami Bibir terlebih dahulu, Trisno memilih bergegas pergi karena masih trauma mengingat wajah Mami terakhir kali Trisno bertemu dengannya. Prima lalu datang ke kosan dan mengabari orang-orang bahwa dia sedang diskors, jadi Juna berangkat ke lokasi syuting sendirian. Saat Trisno menunggu ojek ditemani Bambang, Pipin mendatangi mereka dan memberi tahu Trisno bahwa Bambang sekarang pacaran dengan Melani. Setelah Trisno pergi, Bambang dan Pipin berkomentar bahwa Trisno sepertinya masih takut dengan wajah Mami Bibir, sehingga Mami tersinggung.
Bambang kemudian berangkat ke Rim Cafe untuk melamar jadi pelayan. Bambang langsung diterima dan bekerja di bawah bimbingan Nando. Sementara itu, di lokasi syuting The Proposal, Juna mengaku kepada Mami Bibir bahwa dia sebenarnya terlambat ke lokasi syuting karena main gim dan meminta Mami memaafkan Prima. Mami lalu memberi tahu Melani bahwa pakdenya Bambang sedang berkunjung. Melani kecewa karena Bambang tidak memberitahunya. Telepon dari Melani pun tidak diangkat oleh Bambang karena ponsel Bambang disimpan di loker selama bekerja. Di warung Pipin, Prima bertemu dengan seorang penjual donat dan memintanya membuatkan donat yang bertuliskan "Minta maaf, ya, Mi".
Pada malam harinya, Bambang bertemu dengan Melani dan Alexi yang datang ke Rim Cafe untuk mendiskusikan Alexi Project. Melani kecewa Bambang juga tidak memberi tahu bahwa dia bekerja di sana; Bambang cemburu Melani menuruti larangan Alexi berfoto dengan Bambang selama berdiskusi. Bambang kemudian pulang tanpa memberi tahu Melani. Ketika Bambang sampai di kosan, Trisno mendapat kabar bahwa teman selebgramnya meninggal dan dia harus mengantar jenazahnya ke Yogyakarta. Agar tidak terkena macet, Bambang mengantarkan Trisno pergi naik motor. Di depan rumah Mami Bibir, Bambang dan Trisno bertemu Melani yang ingin bertanya mengapa Bambang pergi secara diam-diam. Trisno memotong untuk mengungkapkan bahwa dia merasa tidak percaya Bambang bisa berpacaran dengan Melani. Bambang dan Trisno lalu pergi, meninggalkan Melani tanpa penjelasan.
Sekuens kredit[]
Di balik layar adegan-adegan berikut.
- Adegan Bambang mengatakan Melani terjebak di tengah-tengah konflik negara api
- TJ salah mengambil HP saat adegan Mami memeriksa pesan dari Prima
- Adegan Mami Bibir marah karena Prima memanggilnya singa betina dan mengirim pesannya ke Bambang
- Adegan Melani meminta Prima memberi kabar kalau terjadi apa-apa
- Adegan Pipin mendiamkan Mami
- Adegan Mami memberi tahu Melani soal saudaranya Bambang
- Adegan Dian menyuruh Alan keluar kamar
- Adegan Alan mengatakan Prima sudah datang ke rumah Mami sebelum ayam berkokok
Karakter[]
Kredit[]
- Sakurta H. Ginting sebagai Prima Irama
- Rifat Sungkar sebagai Penggalan Reformasi
- Madkucil sebagai Bambang Soedarmo
- TJ Ruth sebagai Sofia Helena
- Faradilla Yoshi sebagai Melani Agustin
- Rurin Nirmala sebagai Pipin Komariah Husnawati
- Harris Vriza sebagai Junedi
- Juan Hadipoespito sebagai Alexander Xaverius
- Ence Bagus sebagai Trisno
- Dian Sidik sebagai Dian (debut)
Lain-lain[]
Musik[]
Lagu | Artis | Adegan |
---|---|---|
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G., Rifat Sungkar, Madkucil | "Episode Sebelumnya" |
"Scheming" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Mami pergi ke kamar mandi; Prima pergi ke tempat ponsel Mami diisi daya |
"Oh Dear" | Robert Foster | Bambang dan Melani mengobrol lewat pesan teks tentang keadaan Prima dan Juna |
"Hide and Seek" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Melani mendatangi Prima dan Juna; Melani dan Juna melihat pesan yang Prima salah kirim ke Mami |
"Criminal Scene" | Colleen Sharmat | Mami keluar dari kamar dan mendatangi Juna, Melani dan Prima |
"Nightmare Alley" | James Dooley | "Saya khawatir, mas, Melani terjebak di tengah pertikaian negara api!" |
"Scary Movie Night" | Jake Rousham, James Wordsworth, John Westbourne | "Sepertinya lebih parah, mas. Genderang perang akan segera ditabuh!" |
"Spring Sprung" | Three Ingredients or Less | Bambang dan Alan menangis dan berpelukan |
"Checking Circumstances" | Colleen Sharmat | Mami Bibir memberi tahu Prima bahwa dia dari tadi sudah curiga dan bahwa ponselnya tidak bisa dibuka dengan ekspresi biasa |
"Banana Seat Bingo" | Three Ingredients or Less | Wajah aneh Mami Bibir yang diperlukan untuk membuka facelock |
"Gentle Persuasion" | Keith Beauvais | Mami melihat pesan yang Prima salah kirim; "Lu ngatain gua singa betina?" |
"Checking Circumstances" | Colleen Sharmat | Mami memarahi Prima dan kembali ke kamarnya |
"Happy Walrus" | Andrew Kaiser, David Vanacore | Alan memegang tangan Bambang mengikuti analogi "Balonku" dari Bambang; Bambang mencoba menghubungi Melani |
"Naugthy Nurse" | Holly Murray | Trisno menelepon Bambang |
"Kooky Wooky (Stem 3)" | Timothy Oliver | Alan mengkhawatirkan keadaan Prima; Bambang memberi tahu Alan bahwa mencoba masuk ke rumah Mami adalah ide buruk |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Setelah iklan pertama |
"Secret Footsteps" | Terry Devine-King | Atas saran Melani, Juna dan Prima keluar dari rumah Mami; Alan menanyakan apa yang terjadi kepada mereka berdua |
"Criminal Scene" | Colleen Sharmat | Prima memberi tahu Bambang dan Alan tentang kemarahan Mami |
"Slo Mo Trike Derby" | Three Ingredients or Less | Juna menawarkan kamarnya untuk diinapi oleh Dian; Prima dan Juna bertengkar tentang salah siapa ini semua |
"Spring Sprung" | Three Ingredients or Less | Transisi ke pagi hari |
"The Mentor" | Anders Lewen | Juna merapikan kamarnya |
"Cream Tea" | Mike Reed, Tony Lewis | Juna mendatangi Bambang dan Alan di ruang utama |
"Hurry (Stem 4)" | Joss Peach | Bambang dan Alan membicarakan Juna dan Prima |
"Happy Walrus" | Andrew Kaiser, David Vanacore | Pipin bertemu Prima di ruang tamu rumah Mami Bibir; Prima, Pipin dan Melani mengobrol |
"Hippy Funk" | Jake Rousham, Tristan Banks | Melani bergegas pergi untuk menghindari Pipin; Prima meminta Pipin diam, lalu meminta Pipin membawakannya air minum |
"Checking Circumstances" | Colleen Sharmat | Juna tidak percaya Melani yang mengajak Bambang pacaran |
"Dominant Force" | VHPR | Trisno terkejut dan jijik melihat Bambang memegang pipi Alan dan mengatakan "gue suka sama lo"; Bambang menjelaskan bahwa dia hanya mengajarkan Alan |
"Rip It" | Aaron Wheeler, Emily Taylor | Sosok Dian terungkap |
"Oh Vienna" | Claudio Ahlers, Paul Rawson | Dian menyapa Bambang dan berkenalan dengan Alan dan Juna |
"In Style" | Jason McCadden, Ariana McCadden, Ross Ridge | Trisno dan Dian diantar masuk; Alan menertawakan Juan yang masih kecewa karena Dian rupanya laki-laki |
"Anjing Kacili" | Bassgilano | Goyang "tetew" Pipin |
"When Day Becomes Night" | Three Ingredients or Less | Prima meminta maaf kepada Mami Bibir; Mami memberi Prima skorsing |
"W.C.B." | Lenny Charles, Sparky Buddha | Dian mencoba menirukan gaya Ade Rai |
"Mornin' Mischief" | Omar Fadel | Kilas balik episode 1; Trisno memoto Dian sedang berpose |
"Spring Sprung" | Three Ingredients or Less | Prima tangannya digenggam keras oleh Dian karena mengira Dian perempuan |
"Hide and Seek" | David Vanacore, Matt Koskenmaki | Membicarakan skorsing Prima; Bambang menyarankan Trisno dan Dian bertemu Mami Bibir |
"Spring Sprung" | Three Ingredients or Less | Transisi setelah Juna pergi karena kesal Trisno sok dekat |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Sebelum dan setelah iklan kedua |
"Cliches (Clarinet)" | John B. Hancock, Susan B. Dixon | Bambang dan Trisno membicarakan cara menyebut "Menteng" |
"Cream Tea" | Mike Reed, Tony Lewis | Pipin bertemu Trisno dan memberitahunya bahwa Bambang sekarang pacaran dengan Melani |
"Dippy Delicious" | Terence Fontaine | Ojek datang; Trisno pergi; Bambang dan Pipin membicarakan muka Mami Bibir |
"Spring Sprung" | Three Ingredients or Less | Pipin mengatakan Mami Bibir seharusnya tidak marah karena Pipin mengatai mukanya tidak di belakang |
"Happy Walrus" | Andrew Kaiser, David Vanacore | Juna menggombal saat persiapan syuting The Proposal |
"For Her" | Jacob Rakozy | Juna meminta Mami memaafkan Prima |
"A Helping Hand" | Alexander Rudd | Melani diberi tahu tentang kedatangan saudaranya Bambang; Bambang diterima bekerja di Rim Cafe |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G., Rifat Sungkar, Madkucil | Montase Bambang belajar menjadi pelayan |
"Spring Sprung" | Three Ingredients or Less | Bambang mendapat jempol ke bawah karena salah mengantarkan pesanan |
"Cliches (Clarinet)" | John B. Hancock, Susan B. Dixon | Dian datang ke warung Pipin |
"March of the Ants" | David Vanacore, Keith Horn | Dian memakan donat; Prima memesan donat dengan tulisan "Minta Maaf Mi" |
"Time to Move On" | Zac Jordan | Bambang bertemu Melani dan Alexi di Rim Cafe |
"Happy Walrus" | Andrew Kaiser, David Vanacore | Alexi memesan makanan untuk dirinya |
"Secret Footsteps" | Terry Devine-King | Melani dan Alexi berdiskusi |
"Checking Circumstances" | Colleen Sharmat | Alexi dan Melani memarahi Bambang karena mengganggu pekerjaan mereka |
"Spring Sprung" | Three Ingredients or Less | Melani menyuruh Alexi berhenti tertawa dan kembali bekerja |
"Spring Sprung" | Three Ingredients or Less | Melani menyuruh Alexi cepat makannya |
"To The Only Girl I Ever Loved" | Julio Tavarez | Bambang berjalan pulang sendiri dalam keadaan galau |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G, Rifat Sungkar, Madkucil | Setelah iklan ketiga |
"Camel in Disguise" | Daniel Vallberg | Dian kesal ke Bambang karena meninggalkannya sendiri di kosan |
"Checking Circumstances" | Colleen Sharmat | Trisno mendapat kabar teman selebgramnya meninggal |
"Cream Tea" | Mike Reed, Tony Lewis | Bambang menawarkan mengantar Trisno |
"Burlesque" | Pure Energy Crew | Trisno bertemu dengan Mami Bibir |
"Striking Distance" | VHPR | Trinso menembakkan "hati" ke Mami Bibir dan Mami menghindarinya |
"Oh Vienna" | Claudio Ahlers, Paul Rawson | Mami membuang "hati" yang Trisno tembakkan lalu pergi masuk ke rumahnya |
"A Baby is Born" | Daniel Vallberg, Judith Vallberg, Willie Andersson | Melani bertanya mengapa Bambang pulang tidak bilang-bilang |
"Hope" | Mark Moore | Trisno berkomentar kepada Bambang dan Melani bahwa dia masih merasa tidak percaya mereka pacaran; Bambang dan Trisno pergi meninggalkan Melani; kutipan akhir |
"Mimpi Metropolitan" | Sakurta H.G., Rifat Sungkar, Madkucil | Kredit penutup |
Trivia[]
- Kutipan akhir episode ini mengacu pada puisi Rako Prijanto yang berjudul "Ada Apa Dengan Cinta?". Ini adalah episode kedua yang kutipan akhirnya mengacu pada puisi tersebut, setelah episode 37.
Referensi[]
Pranala luar[]
- Tonton episode di YouTube
- Tonton episode di NETVERSE
Episode | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 |
40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 |
53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 |